Laman

Kumpulan Doa seperti: Doa Qunut, Doa Doa Harian, Doa Tahniah , Doa Doa Nabi, Doa Sholat, dan Ayat-Ayat Al-Qur'an serta hadist Shohih

Doa Doa Mustajab dan Tempatnya

Doa Doa Mustajab. Sahabat yang di rahmati Allah, kali ini admin akan menyajikan mengenai doa-doa yang mustajab dan tempatnya, Doa merupakan salah satu bentuk permohonan ke pada Allah SWT, Hidup tanpa doa bagaikan manusia yang sombong dan angkuh. Nah buat sobat yang ingin mengetahui siapa orang yang mudah di ijaban doanya. Ada dalam sebuh hadits riwayat termidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Ada tiga doa yang mustajab, tanpa keraguan didalamnya: Doa orang yang terdzalimi, doa seorang musafir, dan doa orang tua untuk anaknya” (HR. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani).

Doa Mustajab

Ternyata masih banyak lagi siapa saja yang doanya mustajab, Berikut uraian mengenai

Doa Mustajab


1. Setiap muslim yang berdoa bagi saudaranya sesama muslim dari kejauhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tidak seorang muslimpun berdoa dari kejauhan untuk saudaranya muslim lainnya, melainkan malaikat “petugas/penjaga” akan berucap: Aamiin, dan engkaupun akan mendapatkan yang seperti (isi doamu) itu pula” (HR. Muslim dari sahabat Abud-Darda’ ra.).

2. Doa orang yang terdzalimi/teraniaya. Salah satu pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat Mu’adz bin Jabal ra. saat diutus untuk berdakwah ke Yaman ialah sabda beliau (yang artinya): “Dan waspadalah terhadap doa orang yang terdzalimi. Karena tidak ada hijab penghalang antara doanya itu dan Allah” (HR. Al-Bukhari).
3. Doa seorang musafir.

4. Doa orang tua untuk anaknya, berupa doa baik atau doa buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Ada tiga doa yang mustajab, tanpa keraguan didalamnya: Doa orang yang terdzalimi, doa seorang musafir, dan doa orang tua untuk anaknya” (HR. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani).

5. Doa anak yang saleh untuk kedua orang tuanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah (pahala) amalnya, kecuali dari tiga jalur amal: amal sedekah jariyah, ilmu yang tetap dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).Dan di dalam hadits lain: “Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat seorang hamba yang saleh di Surga, sampai sang hamba itu berkata: Ya Rabbi, bagaimana aku bisa mendapatkan derajat setinggi ini? Maka Allah menjawab: Itu berkat doa istighfar putramu untukmu!” (HR. Ahmad, dan sanadnya dishahihkan oleh Ibnu Katsir).
6. Doa orang yang sedang berpuasa sampai berbuka.

7. Doa pemimpin yang adil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tiga orang yang doanya tidak tertolak adalah: orang yang sedang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzalimi/teraniaya. Allah mengangkatnya ke atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit, dan Allah berfirman (yang artinya): “Demi keagungan-Ku, pasti Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu” (HR. At-Tirmidzi dan lainnya, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

8. Doa orang mudhtharr (yang sedang dalam kesulitan, terhimpit, terdesak atau kepepet). Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Atau siapakah (selain Allah) yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan…?” (QS. An-Naml: 62).

9. Orang yang tidur dalam kedaan suci (berwudhu, insya-allah termasuk yang dalam keadaan junub dan berhalangan sekalipun) dan berdzikir kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tidak seorang muslimpun tidur malam dengan berdzikir kepada Allah dan dalam keadaan suci (berwudhu dan berdzikir sebelum tidur), lalu terbangun pada malam hari dan berdoa kepada Allah memohon kebaikan dunia dan akherat, melainkan Allah akan memberikan kepadanya apa yang dipintanya itu” (HR. Abu Dawud dan Ahmad, serta dishahihkan oleh Al-Albani).

10. Orang yang berdoa dengan wasilah doa Nabi Yunus ‘alaihis-salam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Doa Dzun-Nun (Nabi Yunus as.) yang dibaca saat berada di dalam perut ikan ialah: “La ilaha illa Anta, subhanaka, inni kuntu minadz-dzalimin” [Tiada tuhan yang berhak diibadahi secara benar kecuali hanya Engkau. Maha sucilah Engkau. Sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang dzalim/aniaya] – QS. Al-Anbiyaa’: 87-88). Sesungguhnya tidak seorang muslimpun berdoa dengan wasilah doa tersebut dalam hal apapun, kecuali Allah akan mengabulkannya” (HR. At-Tirmdzi dan lainnya dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

11. Doa orang yang berdzikir saat terbangun di tengah malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa terbangun di tengah malam lalu membaca dzikir ini: La ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa Huwa ‘ala kulli syai-in qadir. Alhamdu lillah, wa subhanallah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billah (Tiada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya seluruh kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah. Tiada tuhan yang benar kecuali Allah. Allah Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah). Kemudian ia membaca istighfar: Allahummaghfirli (ya Allah ampunkanlah daku), atau berdoa dengan doa apapun. (Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut lalu berdoa), maka doanya akan dikabulkan. Sedangkan yang lebih semangat lagi, lalu berwudhu (dan shalat), maka shalatnya diterima” (QS. Al-Bukhari).
12. Doa jamaah haji.
13. Doa jamaah umrah.

14. Doa mujahid yang berperang di jalan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Mujahid yang berperang di jalan Allah, jamaah haji dan jamaah umrah, adalah tamu Allah. Dia (Allah) mengundang mereka (untuk berjihad, berhaji dan berumrah), lalu merekapun menyambut undangan. Maka jika mereka berdoa memohon kepada-Nya, Dia-pun akan memenuhi doa permohonan mereka” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al-Albani).

15. Doa ahli dzikir (orang yang banyak berdzikir kepada Allah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tiga orang yang (termasuk) doanya tidak tertolak adalah: orang yang banyak berdzikir kepada Allah, doa orang yang terdzalimi, dan pemimpin yang adil” (HR. Al-Baihaqi dan Ath-Thabrani, dan dihasankan oleh Al-Albani).

16. Doa waliyyullah (seorang mukmin yang telah sampai derajat dicintai oleh Allah karena derajat ketaatan dan kesalehannya yang tinggi serta istimewa). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman (dalam hadits qudsi – yang artinya): “Barangsiapa yang memusuhi seorang wali-Ku, maka Aku-pun memusuhinya. Dan tiada cara taqarrub (pendekatan diri) kepada-Ku yang lebih Aku sukai selain dengan melakukan apa-apa yang Aku wajibkan. Dan (setelah yang wajib dan fardhu itu) hamba-Ku akan terus ber-taqarrub kepada-Ku melalui amal-amal nafilah (sunnah), sampai Aku mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengaran untuk ia mendengar, penglihatan untuk ia melihat, tangan untuk ia beraktifitas, dan kaki untuk ia berjalan. Apabila ia meminta kepada-Ku, pasti Aku penuhi permintaannya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku lindungi…” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah ra.).
17. Selain itu sebenarnya setiap muslim atau muslimah siapapun dia tetap berpotensi doanya juga mustajab, selama syarat-syarat pengkabulannya terpenuhi, serta unsur-unsur penghalangnya terhindari. Apalagi jika ditepatkan dengan faktor-faktor pengijabahan doa, seperti waktu-waktu mustajab, tempat-tempat mustajab, situasi-situasi dan kondisi-kondisi mustajab, dan lain-lain. Perhatikan misalnya beberapa contoh firman Allah Ta’ala dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang (siapapun dia) yang berdoa apabila ia (benar-benar) berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam petunjuk” (QS. Al-Baqarah: 186).

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan (doa) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong diri dari beribadah (berdoa) kepada-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Mukmin/Ghaafir: 60).

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.).

“Doa seorang hamba senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa.” Seorang sahabat bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ‘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; ‘Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi tidak kunjung dikabulkan juga’. Setelah itu, iapun merasa putus asa (mutung) dan tidak mau berdoa lagi.’ (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra.).

“Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan tali silaturrahim, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan; disegerakan pengabulan doanya (di dunia ini), atau disimpan pahalanya baginya (untuk diberikan) di akhirat kelak, atau ia dijauhkan dari keburukan yang setara nilainya (dengan yang dipinta)”. Para sahabat berkata: “Jika demikian kita perbanyak (berdoa yang banyak) saja”, beliau bersabda: “Allah memiliki yang lebih banyak (sebagai balasan dan pengkabulan” (HR. Ahmad dan Al-Hakim). 
 Menganai Tempatnya, Ada Tempat-tempat yang mustajab spt: 

1. Multazam
Multazam adalah sebuah tempat diantara Hajar Aswad dan Pintu Ka'bah. Tempat ini diyakini oleh semua ulama sebagai tempat yang paling mustajab untuk berdoa di sekitar Ka'bah. Hal ini didasari dengan sebuah hadits riwayat sahabat Abdullah Bin Abbas, Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

"Multazam adalah tempat dikabulkannya do'a. Tak ada satu pun do'a seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan" (HR. Ahmad)

2. Hijir Ismail
Tempat ini juga tidak kalah ramainya dengan Multazam, Karena tempat ini adalah tempat favorit kedua setelah Multazam. Tak jarang di tempat ini selalu penuh sesak dengan jamaah yang ingin sholat dan berdoa disana.

Dulunya, Hijir Ismail memang masih termasuk bagian dari Ka'bah. Sholat di Hijir Ismail sama saja dengan anda sholat di dalam Ka'bah. Pernah ada cerita menarik, Waktu itu ada seorang ustadz yang sholat di Hijir Ismail, Namun sholatnya tidak menghadap Ka'bah melainkan membelakangi Ka'bah. Para polisi yang bertugas di sekitar Hijir Ismail langsung menggiring ustad tidak ternama tersebut ke bagian Kantor Haiah Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang berada di Masjidil Haram.
 3. Di bawah Pancuran (Talang Emas)

Di area Hijir Ismail ada sebuah tempat yang mana dulunya Istri Nabi Ibrahim dan anaknya. Nabi Ismail pernah tinggal disitu, Tempat ini ditandai dengan sebuah pancuran yang terbuat dari emas.


Dibawah pancuran atau talang emas ini adalah salah satu tempat yang paling mustajab jika kita berdoa disana. Pada waktu hujan turun para jamaah biasanya akan berebutan mengambil air yang jatuh dari talang emas tersebut.

Jadi setelah anda sholat dan berdoa di Hijir Ismail jangan langsung keluar dari area tersebut, Seyogyanya sempatkan sebentar untuk berdoa di bawah talang emas seperti gambar diatas.

4. Belakang Maqam Ibrahim
Tempat paling mustajab selanjutnya adalah di belakang Maqam Ibrahim. Biasanya setelah melaksanakan thawaf tujuh kali para jamaah haji dan umrah akan melakukan shalat dan berdoa di belakang Maqam Ibrahim ini.


Dalam kitab Qadhaya fi al Hajj wa al Umrah, Dr. Abla Muhamad Al Kahlawi mengatakan bahwa "di antara fadhilah Maqam Ibrahim adalah dikabulkannya setiap do'a yang dipanjatkan di tempat tersebut".

5. Sewaktu Mengerjakan Sai
Sai adalah salah satu rangkaian dari ibadah umrah dan haji. Walaupun tempat sai bukan termasuk bagian dari Masjidil Haram namun tempat ini juga termasuk tempat paling mustajab. Perlu anda ketahui, bahwa ibadah thawaf dulunya yang memulai dan mencontohkan adalah para Malaikat.

Sedangkan ibadah Sa'i yang mencontohkan pertama kali adalah Ibunda Nabi Ismail yang bernama Siti Hajar. Dalam kitab kitab Sejarah Islam dikatakan bahwa Siti Hajar berlari-lari antara shafa dan marwa 7 putaran untuk mencarikan air buat anaknya, Nabi Ismail, yang ketika itu masih bayi.


Jika anda sedang berhaji atau berumrah dan sedang melaksanakan Sa'i maka sudah seharusnya untuk berdoa di tempat ini, Karena juga merupakan tempat yang mustajab,
 
6. Di Bukit Shafa
Shafa adalah tempat start atau dimulainya ibadah Sa'i, para jamaah biasanya akan berdoa disini sebelum prosesi ibadah Sai dimulai.


Jangan lewatkan untuk berdoa di Shafa karena tempat ini adalah tempat paling mustajab di sekitar Masjidil Haram. 
7. Di Bukit Marwa
Sedangkan Marwa adalah tempat dimana Sai berakhir dan biasanya para jamaah akan bertahallul atau memotong rambut di tempat ini setelah semua proses ibadah umrah selesai.
Mengenai Bacaan Doa doa  yang diajarkan oleh Nabi yang shohih, Silangkan anda lihat di :

Doa doa atau Doa Harian 


Demikian beberapa tempat yang paling mustajab  dan orang yang mustjab saat dia berdoa, Terimakasih, mudah-mudah jadi pelajaran bagi kita semuanya untuk senantiasa hati-hati dalam segala hal, Terimakasih.
Facebook Twitter Google+
Back To Top