Laman

Kumpulan Doa seperti: Doa Qunut, Doa Doa Harian, Doa Tahniah , Doa Doa Nabi, Doa Sholat, dan Ayat-Ayat Al-Qur'an serta hadist Shohih

Hadist Mengenai Doa Qunut Nazilah


Tinjauan Hadist mengenai Doa Qunut Nazilah, tentunya sebelum kita melaksanakan pekerjaan harus ada surat perintah dan contoh dari Nabi Muhammad SAW, karena Nabi Muhaamad sebagai uswatun hasan, kalo berbeda dengan nabi, pekerjaan itu akan sia-sia, Roddun (ditolak).


Dibawah ini admin sajikan beberapa Hadist terkait doa qunut Nazilah, sebagai bahan referensi untuk anda memperkuat keilmuan anda agar anda bisa memilah dan memilih sesuatu berlandaskan Dalil dalil berikut ini adalah hadist-hadist mengenai qunut nazilah


حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَحَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى قَالاَ أَخْبَرَنَا اِبْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُوْنُسُ بْنُ يَزِيْدَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيْدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ وَأَبُوْ سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّهُمَا سَمِعَا أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ حِينَ يَفْرُغُ مِنْ صَلاَةِ الْفَجْرِ مِنَ الْقِرَاءَةِ وَيُكَبِّرُ وَيَرْفَعُ رَأْسَهُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ثُمَّ يَقُوْلُ وَهُوَ قَائِمٌ اَللّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيْدَ بْنَ الْوَلِيْدِ وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيْعَةَ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَللّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ وَاجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ كَسِنِي يُوْسُفَ اَللّهُمَّ الْعَنْ لِحْيَانَ وَرِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ عَصَتِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ ثُمَّ بَلَغَنَا أَنَّهُ تَرَكَ ذَلِكَ لَمَّا أُنْزِلَ { لَيْسَ لَكَ مِنَ اْلأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُوْنَ }[3/آل عمران/الآية 128]


294 – (675)





Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya, keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab katanya, telah mengabarkan kepadaku Said bin Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bin ‘Auf, keduanya mendengar Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata:


Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat fajar (subuh), yaitu setelah membaca fatihah , bertakbir dan mengangkat kepalanya (dari ruku`) , beliau membaca Sami’alloohu liman hamidah. Rabbanaa walakal hamdu. Kemudian beliau membaca dalam keadaan masih berdiri : ALLOOHUMMA ANJIL WALIDABNAL WALIDI WA SALAMATABNA HISYAMIN, WA AYYASYABNA ABI RABIATA, WAL MUSTADH’AFIINA MINAL MU’MINIINA, ALLOOHUMMASYDUD WATH’ATHAKA ‘ALAA MUDHORO WAJ’ALHAA ‘ALAIHIM KASINII YUUSUFA, ALLOOHUMMAL’AN LIHYAANA WARI’LAN WADZAKWAAANA WA’USHAYYATA ASHATILLAAHA WARASUULAHU (Ya Allah, selamatkanlah Walid bin walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bin Abu Rabiah dan orang-orang mukmin yang lemah, Ya Allah, perkuatlah hukumanmu kepada Mudharr dan jadikanlah untuk mereka masa-masa paceklik sebagaimana paceklik Yusuf, Ya Allah, laknatilah Lihyan, Ri’l, dan Dzakwan, mereka yang telah membangkang kepada Allah dan Rasul-Nya). Kemudian sampai berita kepada kami, bahwa beliau meninggakan doa (qunut) tersebut, tepatnya ketika turun ayat Tidak ada urusanmu entah Allah mengampuni mereka atau menyiksa mereka, sesungguhnya mereka orang-orang yang zhalim (QS. Ali Imran 128)


(Shahih Muslim 675-294)


وَحَدَّثَنَاهُ أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ قَالاَ حَدَّثَنَا اِبْنُ عُيَيْنَةَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ إِلَى قَوْلِهِ وَاجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ كَسِنِي يُوْسُفَ وَلَمْ يَذْكُرْ مَا بَعْدَهُ
(675)


Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan ‘Amru An Naqid, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Uyainah dari Az Zuhri dari Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah Radhiyallaahu’anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hingga sabda beliau: Ya Allah, jadikanlah untuk mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf.

Dan ia tidak menyebutkan kalimat sesudahnya.

(Shahih Muslim 675)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِهْرَانَ الرَّازِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيْدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا اْلأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيْرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ حَدَّثَهُمْ:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ بَعْدَ الرَّكْعَةِ فِي صَلاَةٍ شَهْرًا إِذَا قَالَ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ يَقُوْلُ فِي قُنُوْتِهِ اَللّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيْدَ بْنَ الْوَلِيْدِ اَللّهُمَّ نَجِّ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ اَللّهُمَّ نَجِّ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيْعَةَ اَللّهُمَّ نَجِّ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَللّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ اَللّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِيْنَ كَسِنِي يُوْسُفَ قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ ثُمَّ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَكَ الدُّعَاءَ بَعْدُ فَقُلْتُ أُرَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ تَرَكَ الدُّعَاءَ لَهُمْ قَالَ فَقِيْلَ وَمَا تُرَاهُمْ قَدْ قَدِمُوْا

295 – (675)


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran ArRazi telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Auza’i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah, bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu menceritakan kepada mereka:


Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan qunut setelah ruku’ dalam shalat selama sebulan. Jika beliau selesai membaca sami’allahu liman hamidah, beliau membaca dalam do’anya: ALLOOHUMMA ANJILWALIIDABNALWALIIDI, ALLOOHUMMA NAJJI SALAMATABNA HISYAMIN, ALLOOHUMMA NAJJI AYYASYABNA ABI RABI`ATA, ALLOOHUMMA NAJJIL MUSTADH’AFIINA MINAL MU`MINIINA, ALLOOHUMMASYDUD WATH’ATAKA ‘ALAA MUDHARA, ALLOOHUMMAJ’ALHAA ALAIHIM SINIINA KASINII YUUSUFA (Ya Allah, selamatkanlah Walid bin Walid, Ya Allah, selamatkanlah Salamah bin Hisyam, Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abu Rabi`ah, Ya Allah, selamatkanlah orang-orang yang tertindas dari orang-orang mukmin, Ya Allah, keraskanlah hukumanmu terhadap Mudharr, Ya Allah, jadikanlah untuk mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf). Abu Hurairah berkata: kemudian aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meninggalkan doa qunutnya. Aku berkata: Setahuku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meninggalkan doa qunut setelah itu. Abu Hurairah mengatakan: Diberitakan bahwa mereka langsung dibinasakan seketika itu juga.


(Shahih Muslim 675-295)

وَحَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُ:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا هُوَ يُصَلِّي الْعِشَاءَ إِذْ قَالَ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ قَالَ قَبْلَ أَنْ يَسْجُدَ اَللّهُمَّ نَجِّ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيْعَةَ ثُمَّ ذَكَرَ بِمِثْلِ حَدِيثِ اْلأَوْزَاعِيِّ إِلَى قَوْلِهِ كَسِنِي يُوْسُفَ وَلَمْ يَذْكُرْ مَا بَعْدَهُ
(675)



Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah, bahwa telah memberitakan kepada mereka Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:


Bahwasanya ketika shalat isya`, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tepatnya setelah beliau mengucapkan sami’allahu liman hamidah, sebelum sujud beliau membaca doa ALLOOHUMMA NAJJI AYYASYABNA ABI RABI`ATA (Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abu Rabiah), kemudian ia menyebutkan seperti hadits Auza’i hingga sabdanya Sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf), dan ia tidak menyebutkan kalimat sesudahnya


(Shahih Muslim 675)


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُوْ سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ:

وَاللهِ لَأُقَرِّبَنَّ بِكُمْ صَلاَةَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ يَقْنُتُ فِي الظُّهْرِ وَالْعِشَاءِ اْلآخِرَةِ وَصَلاَةِ الصُّبْحِ وَيَدْعُوْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَيَلْعَنُ الْكُفَّارَ

296 – (676)


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu Katsir, katanya, telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman, ia mendengar Abu Hurairah Radhiyallahu`anhu mengatakan:

Demi Allah, aku akan berusaha mendekatkan kalian dengan Shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Selanjutnya Abu Hurairah melakukan qunut dalam shalat zhuhur, isya`, dan shalat subuh, Dan dia mendoakan kebaikan untuk orang-orang mukmin dan melaknat orang-orang kafir.
(Shahih Muslim 676-296)


وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ:

دَعَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الَّذِينَ قَتَلُوْا أَصْحَابَ بِئْرِ مَعُونَةَ ثَلاَثِيْنَ صَبَاحًا يَدْعُوْ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَلِحْيَانَ وَعُصَيَّةَ عَصَتِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ قَالَ أَنَسٌ أَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي الَّذِيْنَ قُتِلُوْا بِبِئْرِ مَعُونَةَ قُرْآنًا قَرَأْنَاهُ حَتَّى نُسِخَ بَعْدُ أَنْ بَلِّغُوْا قَوْمَنَا أَنْ قَدْ لَقِيْنَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَرَضِيْنَا عَنْهُ

297 – (677)


Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku membaca di hadapan Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik Radhiyallahu`anhu, katanya:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan kecelakaan untuk orang-orang yang telah membantai para sahabat di Bi’r Ma’unah selama tiga puluh hari setiap pagi, beliau mend’oakan kecelakaan terhadap kabilah Ri’il, Dzakwan, dan Lihyan serta Ushayyah yang telah membangkang kepada Allah dan Rasul-Nya. Anas melanjutkan: Allah Azza wa Jalla telah menurunkan ayat Al Qur’an untuk para sahabat yang terbantai di Bi’r Ma’unah yang biasa kami baca, hingga ayat tersebut dimansukh di kemudian hari. Ayat tersebut bunyinya AN BALLIGHUU QOUMANAA AN QOD LAQIINAA RABBANAA FARODHIYA ANNAA WARODHIINAA ‘ANHU, (Sampaikanlah kepada kaum kami bahwa kami telah menjumpai Tuhan kami, dan Dia ridla terhadap kami, dan kami pun ridla terhadap-Nya).


(Shahih Muslim 677-297)


وَحَدَّثَنِي عَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيْلُ عَنْ أَيُّوْبَ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ:

قُلْتُ ِلأَنَسٍ هَلْ قَنَتَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلاَةِ الصُّبْحِ قَالَ نَعَمْ بَعْدَ الرُّكُوْعِ يَسِيْرًا


298 – (677)


Dan telah menceritakan kepadaku ‘Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail dari Ayyub dari Muhammad katanya, aku bertanya kepada Anas:

Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah qubut dalam subuhnya? Anas menjawab: Benar, sebentar setelah ruku’.


(Shahih Muslim 677-298)

وَحَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ اَلْعَنْبَرِيُّ وَأَبُوْ كُرَيْبٍ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اْلأَعْلَى وَاللَّفْظُ ِلابْنِ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ:

قَنَتَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا بَعْدَ الرُّكُوعِ فِي صَلاَةِ الصُّبْحِ يَدْعُوْ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَيَقُوْلُ عُصَيَّةُ عَصَتِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ


299 – (677)


Dan telah menceritakan kepadaku ‘Ubaidullah bin Mu’adz Al ‘Anbari dan Abu Kuraib dan Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Abdul A’la sedangkan lafadznya milik Muadz, telah menceritakan kepada kami Mu’tamir bin Sulaiman dari Ayahnya dari Abu Mijlaz dari Anas bin Malik Radhiyallahu`anhu, dia berkata:


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan qunut selama sebulan setelah ruku’ dalam shalat subuh, beliau mendo’akan kebinasaan untuk kabilah Ri’il, Dzakwan, beliau mengatakan: Kabilah Ushayyah benar-benar telah membangkang kepada Allah dan Rasul-Nya


(Shahih Muslim 677-299)


وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا بَهْزُ بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا أَنَسُ بْنُ سِيْرِيْنَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا بَعْدَ الرُّكُوْعِ فِي صَلاَةِ الْفَجْرِ يَدْعُوْ عَلَى بَنِي عُصَيَّةَ

300 – (677)


Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Bahzu bin Asad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah mengabarkan kepada kami Anas bin Sirin dari Anas bin Malik Radhiyallahu`anhu


Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan doa qunut selama sebulan setelah ruku’ pada shalat fajar (subuh), beliau mendo’akan kebinasaan untuk Bani ‘Ushayyah.


(Shahih Muslim 677-300)


وَحَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُوْ كُرَيْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ:

سَأَلْتُهُ عَنِ الْقُنُوْتِ قَبْلَ الرُّكُوْعِ أَوْ بَعْدَ الرُّكُوعِ فَقَالَ قَبْلَ الرُّكُوْعِ قَالَ قُلْتُ فَإِنَّ نَاسًا يَزْعُمُوْنَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوْعِ فَقَالَ إِنَّمَا قَنَتَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا يَدْعُوْ عَلَى أُنَاسٍ قَتَلُوْا أُنَاسًا مِنْ أَصْحَابِهِ يُقَالُ لَهُمُ الْقُرَّاءُ


301 – (677)


Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari ‘Ashim dari Anas, kata ‘Ashim:


Aku pernah bertanya kepada Anas tentang doa qunut, apakah sebelum ataukah setelah ruku’?, Anas menjawab: Sebelum ruku’. Ashim mengatakan: Aku berkata: Namun orang-orang beranggapan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan qunut setelah ruku’. Anas menjawab: Hanyasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan qunut selama sebulan, beliau mendo’akan kebinasaan untuk orang-orang yang membantai sahabatnya yang dijuluki Al Qurra’ (Para Ahlul Qur’an).”


(Shahih Muslim 677-301)


حَدَّثَنَا اِبْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ:

مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَدَ عَلَى سَرِيَّةٍ مَا وَجَدَ عَلَى السَّبْعِيْنَ الَّذِيْنَ أُصِيْبُوْا يَوْمَ بِئْرِ مَعُوْنَةَ كَانُوْا يُدْعَوْنَ الْقُرَّاءَ فَمَكَثَ شَهْرًا يَدْعُوْ عَلَى قَتَلَتِهِمْ

302 – (677)


Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Ashim katanya, aku mendengar Anas mengtaakan:


Belum pernah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedemikian murkanya karena kehilangan pasukannya, sebagaimana kemurkaan beliau ketika kehilangan tujuh puluh sahabatnya yang terbantai pada peristiwa Bi’ru Ma’unah, ketujuh puluh sahabat tersebut digelari Qurra` (para Ahlul Qur’an), oleh karena itu selama sebulan penuh beliau mendoakan kecelakaan kepada kaum yang telah membunuhnya.


(Shahih Muslim 677-302)


وَحَدَّثَنَا أَبُوْ كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا حَفْصٌ وَابْنُ فُضَيْلٍ ح وَحَدَّثَنَا اِبْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ كُلُّهُمْ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ بِهَذَا الْحَدِيْثِ يَزِيْدُ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ


(677)


Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Hafs dan Ibnu Fudlail (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kamiIbn Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan semuanya dari ‘Ashim dari Anas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan hadis seperti ini, dan satu sama lain saling menambah.


(Shahih Muslim 677)


وَحَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا اْلأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا يَلْعَنُ رِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ عَصَوْا اللهَ وَرَسُوْلَهُ
303 – (677)


Dan telah menceritakan kepada kami ‘Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin ‘Amir telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Qatadah dari Anas bin Malik Radhiyallahu`anhu:


Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan doa qunut selama sebulan untuk melaknat Ri’il, Dzakwan dan ‘Ushayyah yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya.


(Shahih Muslim 677-303)


وَحَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا اْلأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِهِ


(677)


Dan telah menceritakan kepada kami ‘Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin ‘Amir telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Musa bin Anas dari Anas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.


(Shahih Muslim 677)


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا يَدْعُوْ عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ ثُمَّ تَرَكَهُ
304 – (677)


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah dari Anas :


Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan doa qunut selama sebulan, beliau mendo’akan kebinasaan terhadap sejumlah penduduk dusun arab, setelah itu beliau meninggalkannya.


(Shahih Muslim 677-304)


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالاَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ:
سَمِعْتُ اِبْنَ أَبِي لَيْلَى قَالَ حَدَّثَنَا الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْنُتُ فِي الصُّبْحِ وَالْمَغْرِبِ

305 – (678)


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Amru bin Murrah, katanya:


Aku mendengar Ibnu Abu Laila berkata, telah menceritakan kepada kami Al Barra` bin ‘Azib, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan qunut ketika subuh dan maghrib


(Shahih Muslim 678-305)


وَحَدَّثَنَا اِبْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ قَنَتَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْفَجْرِ وَالْمَغْرِبِ
306 – (678)


Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Amru bin Murrah dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Al Barra’ katanya:


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan qunut ketika (shalat) subuh (fajar) dan maghrib.”


(Shahih Muslim 678-306)


حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ سَرْحٍ الْمِصْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا اِبْنُ وَهْبٍ عَنِ اللَّيْثِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ أَبِي أَنَسٍ عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ خُفَافِ بْنِ إِيمَاءٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ:


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلاَةٍ اَللّهُمَّ الْعَنْ بَنِي لِحْيَانَ وَرِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ عَصَوْا اللهَ وَرَسُوْلَهُ غِفَارُ غَفَرَ اللهُ لَهَا وَأَسْلَمُ سَالَمَهَا اللهُ


307 – (679)


Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin ‘Amru bin Sarh Al Mishri, katanya, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahib dari Al Laits dari Imran bin Abu Anas dari Hanzhalah bin Ali dari Khufaf bin Ima’ Al Ghifari katanya:


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa didalam shalat ALLOOHUMMAL’AN BANI LIHYAANA WARI’LAN WADZAKWAANA WA’USHAYYATA `ASHOULLOOHA WA ROSUULAHU GHIFAARU GHOFARALLOOHU LAHAA WA ASLAMA SAALAMAHALLOOHU, (Ya Allah, laknatilah Bani Lihyan, Ri’il dan Bani Dzakwan dan ‘Ushayyah yang telah membangkang kepada Allah dan Rasul-Nya, dan (bani) Ghifar, semoga Allah mengampuninya, dan kabilah Aslam, semoga Allah menyelamatkannya.


(Shahih Muslim 679-307)


وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوْبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالَ اِبْنُ أَيُّوْبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيْلُ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدٌ وَهُوَ اِبْنُ عَمْرٍو عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ حَرْمَلَةَ عَنِ الْحَارِثِ بْنِ خُفَافٍ أَنَّهُ قَالَ:


قَالَ خُفَافُ بْنُ إِيمَاءٍ رَكَعَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ غِفَارُ غَفَرَ اللهُ لَهَا وَأَسْلَمُ سَالَمَهَا اللهُ وَعُصَيَّةُ عَصَتِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ اَللّهُمَّ الْعَنْ بَنِي لِحْيَانَ وَالْعَنْ رِعْلاً وَذَكْوَانَ ثُمَّ وَقَعَ سَاجِدًا قَالَ خُفَافٌ فَجُعِلَتْ لَعْنَةُ الْكَفَرَةِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ


308 – (679)


Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujir. kata Ibn Ayyub, telah menceritakan kepada kami Ismail, katanya, telah mengabarkan kepadaku Muhammad yaitu Ibnu ‘Amru dari Khalid bin Abdullah bin Harmalah dari Al Harits bin Khifaf, ia berkata:


Khufaf bin Ima’ mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan ruku’, kemudian mengangkat kepalanya, kemudian beliau berdoa (mengucapkan): Ghifar, semoga Allah mengampuninya, Aslam, semoga Allah menyelamatkannya, ‘Ushayyah, mereka telah membangkang kepada Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah, laknatilah Bani Lihyan, dan laknatilah Ri’il, dan Dzakwan, Kemudian beliau sujud. Khufaf mengatakan: Maka di jadikannya laknat terhadap orang-orang kafir karena hal itu.


(Shahih Muslim 679-308)


حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوْبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيْلُ قَالَ وَأَخْبَرَنِيْهِ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ حَرْمَلَةَ عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ عَلِيِّ بْنِ اْلأَسْقَعِ عَنْ خُفَافِ بْنِ إِيمَاءٍ بِمِثْلِهِ إِلاَّ أَنَّهُ لَمْ يَقُلْ فَجُعِلَتْ لَعْنَةُ الْكَفَرَةِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ


(679)


Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ismail katanya, dan telah mengabarkan kepadaku Abdurrahman bin Harmalah mengenai hadits tersebut dari Hanzhalah bin Ali bin Al Asqa` dari Khufaf bin Ima’ seperti hadits di atas, hanya ia tidak mengatakan: Kemudian dijadikan laknat untuk orang-orang kafir karena hal itu.


(Shahih Muslim 679)
Facebook Twitter Google+
Back To Top