Surah Al Baqarah termasuk kedalam golongan surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 2 dari Al Quran yang terdiri atas 286 ayat. Surat ini diturunkan pada awal tahun Hijrah, kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina pada haji Wadaa` (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir).dan dinamai dengan Al Baqarah, Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran), serta dinamai juga dengan alif-laam-miim karena diawali dengan Alif-laam-miim.
Pokok isi kandungan dalam Surat Al Baqarah diantaranya ialah tentang keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah dan lainnya seperti sifat-sifat orang yang bertakwa, sifat orang-orang munafik, sifat-sifat Allah,perumpamaan-perumpamaan, kiblat, kebangkitan sesudah meninggal. Teks bacaan lafadz Surah Al Baqarah Arab, Latin dan Terjemahanberikut dibawah ini
:
Bacaan surah al baqarah, Arab, Latin Dan Artinya
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Alif laam miim." – (QS.2:1)
|
الم
|
|
Alif laam miim
|
||
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
(sebagai) petunjuk bagi mereka yang bertaqwa," – (QS.2:2)
|
ذَلِكَ الْكِتَابُ
لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
|
|
Dzalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal(n)-lilmuttaqiin(a)
|
||
"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang
mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki, yang Kami anugerahkan
kepada mereka," – (QS.2:3)
|
الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنْفِقُونَ
|
|
Al-ladziina yu'minuuna bilghaibi wayuqiimuunash-shalaata
wamimmaa razaqnaahum yunfiquun(a)
|
||
"Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an),
yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad), dan Kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat." – (QS.2:4)
|
وَالَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ
وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
|
|
Waal-ladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila
min qablika wa bil aakhirati hum yuuqinuun(a)
|
||
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Rabb-nya, dan merekalah orang-orang yang beruntung." – (QS.2:5)
|
أُولَئِكَ عَلَى
هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
|
|
Uula-ika 'ala hudam(n) mir(n) rabbihim wa-uula-ika humul
muflihuun(a)
|
||
"Sesungguhnya, sama saja bagi orang-orang kafir, kamu
beri peringatan atau tidak, mereka tidak juga akan beriman." – (QS.2:6)
|
إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا
يُؤْمِنُونَ
|
|
Innal-ladziina kafaruu sawaa-un 'alaihim a-andzartahum am
lam tundzirhum laa yu'minuun(a)
|
||
"Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran
mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat
berat." – (QS.2:7)
|
خَتَمَ اللَّهُ
عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ
عَذَابٌ عَظِيمٌ
|
|
Khatamallahu 'ala quluubihim wa'ala sam'ihim wa'ala
abshaarihim ghisyaawatun walahum 'adzaabun 'azhiim(un)
|
||
"Di antara manusia ada yang mengatakan: 'Kami beriman
kepada Allah dan Hari Kemudian', padahal mereka itu sesungguhnya, bukan
orang-orang yang beriman." – (QS.2:8)
|
وَمِنَ النَّاسِ
مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
|
|
Waminannaasi man yaquulu aamannaa billahi wa bil
yaumi-aakhiri wamaa hum bimu'miniin(a)
|
||
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang
beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri, namun mereka tidak
menyadari-nya." – (QS.2:9)
|
يُخَادِعُونَ
اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا
يَشْعُرُونَ
|
|
Yukhaadi'uunallaha waal-ladziina aamanuu wamaa yakhda'uuna
ilaa anfusahum wamaa yasy'uruun(a)
|
||
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh
Allah penyakitnya itu; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka
berdusta." – (QS.2:10)
|
فِي قُلُوبِهِمْ
مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا
يَكْذِبُونَ
|
|
Fii quluubihim maradhun fazaadahumullahu maradhan walahum
'adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakdzibuun(a)
|
||
"Dan bila dikatakan kepada mereka: 'Janganlah kamu
membuat kerusakan di muka bumi'. Mereka menjawab: 'Sesungguhnya, kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan'." – (QS.2:11)
|
وَإِذَا قِيلَ
لَهُمْ لا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahum laa tufsiduu fiil ardhi qaaluuu
innamaa nahnu mushlihuun(a)
|
||
"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang
yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari-nya." – (QS.2:12)
|
أَلا إِنَّهُمْ
هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لا يَشْعُرُونَ
|
|
Alaa innahum humul mufsiduuna walakil(n) laa yasy'uruun(a)
|
||
"Apabila dikatakan kepada mereka: 'Berimanlah kamu,
sebagaimana orang-orang lain telah beriman'. Mereka menjawab: 'Akan
berimankah kami, sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman'. Ingatlah,
sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak
mengetahui-nya." – (QS.2:13)
|
وَإِذَا قِيلَ
لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ
السُّفَهَاءُ أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahum aaminuu kamaa aamanan-naasu qaaluuu
anu'minu kamaa aamanas-sufahaa-u alaa innahum humus-sufahaa-u walakil(n) laa
ya'lamuun(a)
|
||
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang
beriman, mereka mengatakan: 'Kami telah beriman'. Dan bila mereka kembali
kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: 'Sesungguhnya, kami
sependirian dengan kamu, (tadi) kami hanyalah berolok-olok'." –
(QS.2:14)
|
وَإِذَا لَقُوا
الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ
قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
|
|
Wa-idzaa laquul-ladziina aamanuu qaaluuu aamannaa wa-idzaa
khalau ila syayaathiinihim qaaluuu innaa ma'akum innamaa nahnu
mustahzi-uun(a)
|
||
"Allah akan (membalas) olok-olokkan mereka, dan
membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka." – (QS.2:15)
|
اللَّهُ
يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
|
|
Allahu yastahzi-u bihim wayamudduhum fii thughyaanihim
ya'mahuun(a)
|
||
"Mereka itulah yang menukar petunjuk dengan
kesesatan, maka tidaklah beruntung tindakannya itu, dan tidaklah mereka
mendapat petunjuk." – (QS.2:16)
|
أُولَئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ
وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
|
|
Uula-ikal-ladziinaasy-tarawuudh-dhalaalata bil huda famaa
rabihat tijaaratuhum wamaa kaanuu muhtadiin(a)
|
||
"Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang
menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, (lalu) Allah
hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, (lagi) mereka tidak dapat melihat." – (QS.2:17)
|
مَثَلُهُمْ
كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ
اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لا يُبْصِرُونَ
|
|
Matsaluhum kamatsalil-ladziiistauqada naaran falammaa
adhaa-at maa haulahu dzahaballahu binuurihim watarakahum fii zhulumaatil(n)
laa yubshiruun(a)
|
||
"Mereka tuli, bisu, dan buta (hatinya), maka tidaklah
mereka akan (dapat) kembali (ke jalan yang benar)," – (QS.2:18)
|
صُمٌّ بُكْمٌ
عُمْيٌ فَهُمْ لا يَرْجِعُونَ
|
|
Shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun(a)
|
||
"Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat
dari langit, disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat
telinganya, dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut
akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir." – (QS.2:19)
|
أَوْ كَصَيِّبٍ
مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ
فِي آذَانِهِمْ مِنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ مُحِيطٌ
بِالْكَافِرِينَ
|
|
Au kashai-yibin minassamaa-i fiihi zhulumaatun wara'dun
wabarqun yaj'aluuna ashaabi'ahum fii aadzaanihim minash-shawaa'iqi hadzaral
mauti wallahu muhiithun bil kaafiriin(a)
|
||
"Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan
mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah
sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya, Allah berkuasa atas segala sesuatu." – (QS.2:20)
|
يَكَادُ الْبَرْقُ
يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ
عَلَيْهِمْ قَامُوا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ
إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Yakaadul barqu yakhthafu abshaarahum kullamaa adhaa-a
lahum masyau fiihi wa-idzaa azhlama 'alaihim qaamuu walau syaa-allahu
ladzahaba bisam'ihim waabshaarihim innallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Hai manusia, sembahlah Rabb-mu Yang telah menciptakanmu
dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa." – (QS.2:21)
|
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaannaasuu'buduu rabbakumul-ladzii khalaqakum
waal-ladziina min qablikum la'allakum tattaquun(a)
|
||
"Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu
(manusia), dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari
langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu, segala buah-buahan sebagai
rejeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah, padahal kamu mengetahui." – (QS.2:22)
|
الَّذِي جَعَلَ
لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ
أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Al-ladzii ja'ala lakumul ardha firaasyan wassamaa-a
binaa-an wa-anzala minassamaa-i maa-an faakhraja bihi minats-tsamaraati
rizqan lakum falaa taj'aluu lillahi andaadan wa-antum ta'lamuun(a)
|
||
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Al-Qur'an, yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu
surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu, dan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah (untuk ikut membuatnya), jika kamu orang-orang yang memang
benar." – (QS.2:23)
|
وَإِنْ كُنْتُمْ
فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ
وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Wa-in kuntum fii raibin mimmaa nazzalnaa 'ala 'abdinaa
fa'tuu bisuuratin min mitslihi waad'uu syuhadaa-akum min duunillahi in kuntum
shaadiqiin(a)
|
||
"Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti
kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka, yang
bahan bakarnya dari manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang
kafir." – (QS.2:24)
|
فَإِنْ لَمْ
تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
|
|
Fa-in lam taf'aluu walan taf'aluu faattaquun-naarallatii
waquuduhaan-naasu wal hijaaratu u'iddat lilkaafiriin(a)
|
||
"Dan sampaikanlah berita gembira, kepada mereka yang
beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga, yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rejeki buah-buahan
dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: 'Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu (di dunia)'. Mereka diberi buah-buahan yang serupa, dan
untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di
dalamnya." – (QS.2:25)
|
وَبَشِّرِ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الأنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا
هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ
فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Wabasy-syiril-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati
anna lahum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru kullamaa ruziquu minhaa min
tsamaratin rizqan qaaluuu hadzaal-ladzii ruziqnaa min qablu wautuu bihi
mutasyaabihan walahum fiihaa azwaajun muthahharatun wahum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, Allah tiada segan membuat perumpamaan,
berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang
beriman, maka mereka yakin, bahwa perumpamaan itu benar dari Rabb-mereka,
tetapi mereka yang kafir mengatakan: 'Apakah maksud Allah menjadikan ini
untuk perumpamaan?'. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan oleh
Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberinya
petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah, kecuali orang-orang yang
fasik," – (QS.2:26)
|
إِنَّ اللَّهَ لا
يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا
الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا
الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلا يُضِلُّ
بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلا الْفَاسِقِينَ
|
|
Innallaha laa yastahyii an yadhriba matsalaa maa
ba'uudhatan famaa fauqahaa faammaal-ladziina aamanuu faya'lamuuna annahul
haqqu min rabbihim waammaal-ladziina kafaruu fayaquuluuna maadzaa araadallahu
bihadzaa matsalaa yudhillu bihi katsiiran wayahdii bihi katsiiran wamaa
yudhillu bihi ilaal faasiqiin(a)
|
||
"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian(nya
dengan) Allah (syahadat), sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan, apa
yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubung-kannya, dan membuat
kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi." –
(QS.2:27)
|
الَّذِينَ
يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ
اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ هُمُ
الْخَاسِرُونَ
|
|
Al-ladziina yanqudhuuna 'ahdallahi min ba'di miitsaaqihi
wayaqtha'uuna maa amarallahu bihi an yuushala wayufsiduuna fiil ardhi
uula-ika humul khaasiruun(a)
|
||
"Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu
tadinya mati (berbentuk benih tubuh mati, tanpa ruh), lalu Allah menghidupkan
kamu (ditiupkan-Nya ruh), kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali
(dibangkitkan-Nya), kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." –
(QS.2:28)
|
كَيْفَ تَكْفُرُونَ
بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ
يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
|
|
Kaifa takfuruuna billahi wakuntum amwaatan faahyaakum
tsumma yumiitukum tsumma yuhyiikum tsumma ilaihi turja'uun(a)
|
||
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di
bumi untuk kamu (manusia), dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit! Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." –
(QS.2:29)
|
هُوَ الَّذِي
خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ
فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Huwal-ladzii khalaqa lakum maa fiil ardhi jamii'an
tsummaastawa ilassamaa-i fasau-waahunna sab'a samaawaatin wahuwa bikulli
syai-in 'aliimun
|
||
"Ingatlah, ketika Rabb-mu berfirman kepada para
Malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'.
Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu,
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih, dengan memuji Engkau, dan mensucikan Engkau'. Rabb
berfirman: 'Sesungguhnya, Aku mengetahui, apa yang tidak kamu ketahui'."
– (QS.2:30)
|
وَإِذْ قَالَ
رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا
تَعْلَمُونَ
|
|
Wa-idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii jaa'ilun fiil
ardhi khaliifatan qaaluuu ataj'alu fiihaa man yufsidu fiihaa
wayasfikuddimaa-a wanahnu nusabbihu bihamdika wanuqaddisu laka qaala innii
a'lamu maa laa ta'lamuun(a)
|
||
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam, nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemuka-kannya kepada para Malaikat,
lalu berfirman: 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu, jika memang kamu
orang yang benar!'." – (QS.2:31)
|
وَعَلَّمَ آدَمَ
الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي
بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Wa'allama aadamal asmaa-a kullahaa tsumma 'aradhahum 'alal
malaa-ikati faqaala anbi-uunii biasmaa-i ha'ulaa-i in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Mereka menjawab: 'Maha Suci Engkau, tidak ada yang
kami ketahui, selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya,
Engkaulah Yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:32)
|
قَالُوا
سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ
الْحَكِيمُ
|
|
Qaaluuu subhaanaka laa 'ilma lanaa ilaa maa 'allamtanaa
innaka antal 'aliimul hakiim(u)
|
||
"Allah berfirman: 'Hai Adam, beritahukanlah kepada
mereka nama-nama benda ini'. Maka setelah diberitahu-kannya nama-nama benda
itu, Allah berfirman: 'Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya,
Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan mengetahui, apa yang kamu
lahirkan, dan apa yang kamu sembunyikan'." – (QS.2:33)
|
قَالَ يَا آدَمُ
أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ
أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ
|
|
Qaala yaa aadamu anbi-ahum biasmaa-ihim falammaa anbaahum
biasmaa-ihim qaala alam aqul lakum innii a'lamu ghaibas-samaawaati wal ardhi
waa'lamu maa tubduuna wamaa kuntum taktumuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman kepada para
Malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka, kecuali iblis;
ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang
kafir." – (QS.2:34)
|
وَإِذْ قُلْنَا
لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ
وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
|
|
Wa-idz qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu
ilaa ibliisa aba waastakbara wakaana minal kaafiriin(a)
|
||
"Dan Kami berfirman: 'Hai Adam, diamilah oleh kamu
dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak, lagi
baik, di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." – (QS.2:35)
|
وَقُلْنَا يَا
آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ
شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
|
|
Waqulnaa yaa aadamuuskun anta wazaujukal jannata wakulaa
minhaa raghadan haitsu syi-atumaa walaa taqrabaa hadzihisy-syajarata
fatakuunaa minazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Lalu keduanya (Adam dan Hawa) digelincirkan oleh
syaitan dari surga itu, dan dikeluarkan dari keadaan semula, dan Kami
berfirman: 'Turunlah kamu!. Sebagian kamu (manusia) menjadi musuh bagi yang
lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai
waktu yang ditentukan'." – (QS.2:36)
|
فَأَزَلَّهُمَا
الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا
بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى
حِينٍ
|
|
Faazallahumaasy-syaithaanu 'anhaa faakhrajahumaa mimmaa
kaanaa fiihi waqulnaa ihbithuu ba'dhukum liba'dhin 'aduu-wun walakum fiil
ardhi mustaqarrun wamataa'un ila hiinin
|
||
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari
Rabb-nya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya, Allah Maha Penerima
taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:37)
|
فَتَلَقَّى آدَمُ
مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Fatalaqqa aadamu min rabbihi kalimaatin fataaba 'alaihi
innahu huwattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Kami berfirman: 'Turunlah kamu dari surga itu!.
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekuatiran atas mereka, dan tidak (pula)
mereka bersedih hati'." – (QS.2:38)
|
قُلْنَا اهْبِطُوا
مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ
فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Qulnaa ihbithuu minhaa jamii'an faimmaa ya'tiyannakum
minnii hudan faman tabi'a hudaaya falaa khaufun 'alaihim walaa hum
yahzanuun(a)
|
||
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." –
(QS.2:39)
|
وَالَّذِينَ
كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ
|
|
Waal-ladziina kafaruu wakadz-dzabuu biaayaatinaa uula-ika
ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku
anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi
janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)." –
(QS.2:40)
|
يَا بَنِي
إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا
بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
|
|
Yaa banii israa-iilaadzkuruu ni'matiyallatii an'amtu
'alaikum wa-aufuu bi'ahdii uufi bi'ahdikum waii-yaaya faarhabuun(i)
|
||
"Dan berimanlah kamu (Bani Israil) kepada apa yang
telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat),
dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah
kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada
Akulah kamu harus bertaqwa." – (QS.2:41)
|
وَآمِنُوا بِمَا
أَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ وَلا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلا
تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ
|
|
Waaaminuu bimaa anzaltu mushaddiqan limaa ma'akum walaa
takuunuu au-wala kaafirin bihi walaa tasytaruu biaayaatii tsamanan qaliilaa
waii-yaaya faattaquun(i)
|
||
"Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak, dengan
yang batil, dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu
mengetahui (menyadarinya)." – (QS.2:42)
|
وَلا تَلْبِسُوا
الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Walaa talbisuul haqqa bil baathili wataktumuul haqqa
wa-antum ta'lamuun(a)
|
||
"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan
ruku'lah bersama orang-orang yang ruku' (berjama'ahlah)." – (QS.2:43)
|
وَأَقِيمُوا
الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
|
|
Waaqiimuush-shalaata waaatuuzzakaata waarka'uu
ma'arraaki'iin(a)
|
||
"Mengapa kamu (Bani Israil) suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian?, sedang kamu melupakan diri (dan kewajiban)mu
sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat). Maka tidakkah kamu
berpikir." – (QS.2:44)
|
أَتَأْمُرُونَ
النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ
أَفَلا تَعْقِلُونَ
|
|
Ata'muruunannaasa bil birri watansauna anfusakum wa-antum
tatluunal kitaaba afalaa ta'qiluun(a)
|
||
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya, yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu'," – (QS.2:45)
|
وَاسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ
|
|
Waasta'iinuu bish-shabri wash-shalaati wa-innahaa
lakabiiratun ilaa 'alal khaasyi'iin(a)
|
||
"(yaitu) orang-orang yang menyakini, bahwa mereka
akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (di Hari
Kiamat)." – (QS.2:46)
|
الَّذِينَ
يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
|
|
Al-ladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu rabbihim wa-antum
ilaihi raaji'uun(a)
|
||
"Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku
anugerahkan kepadamu, dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan
kamu atas segala umat." – (QS.2:47)
|
يَا بَنِي
إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي
فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
|
|
Yaa banii israa-iilaadzkuruu ni'matiyallatii an'amtu
'alaikum wa-annii fadh-dhaltukum 'alal 'aalamiin(a)
|
||
"Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang
pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun;
dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan darinya, dan tidaklah
mereka akan ditolong." – (QS.2:48)
|
وَاتَّقُوا يَوْمًا
لا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلا
يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ
|
|
Waattaquu yauman laa tajzii nafsun 'an nafsin syai-an
walaa yuqbalu minhaa syafaa'atun walaa yu'khadzu minhaa 'adlun walaa hum yunsharuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami selamatkan kamu dari
(Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang
seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki, dan
membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu
terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabb-mu." – (QS.2:49)
|
وَإِذْ
نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ
يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلاءٌ
مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ
|
|
Wa-idz najjainaakum min aali fir'auna yasuumuunakum suu-al
'adzaabi yudzabbihuuna abnaa-akum wayastahyuuna nisaa-akum wafii dzalikum
balaa-un min rabbikum 'azhiimun
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, dan
Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya, sedang kamu sendiri
menyaksikan (secara langsung)." – (QS.2:50)
|
وَإِذْ فَرَقْنَا
بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ
تَنْظُرُونَ
|
|
Wa-idz faraqnaa bikumul bahra fa-anjainaakum waaghraqnaa
aala fir'auna wa-antum tanzhuruun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa
(memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak
lembu (sembahanmu) sepeninggalnya, dan kamu adalah orang-orang yang
zalim." – (QS.2:51)
|
وَإِذْ وَاعَدْنَا
مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ
وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ
|
|
Wa-idz waa'adnaa muusa arba'iina lailatan
tsummaat-takhadztumul 'ijla min ba'dihi wa-antum zhaalimuun(a)
|
||
"Kemudian sesudah itu, Kami maafkan kesalahanmu, agar
kamu bersyukur." – (QS.2:52)
|
ثُمَّ عَفَوْنَا
عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
|
|
Tsumma 'afaunaa 'ankum min ba'di dzalika la'allakum
tasykuruun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa
Al-Kitab (Taurat), dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang
salah, agar kau mendapat petunjuk." – (QS.2:53)
|
وَإِذْ آتَيْنَا
مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
|
|
Wa-idz aatainaa muusal kitaaba wal furqaana la'allakum
tahtaduun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya:
'Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri, karena kamu
telah menjadikan anak lembu (sebagai sesembahanmu), maka bertaubatlah kepada
Rabb yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik
bagimu pada sisi Rabb, yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima
taubatmu. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha
Penyayang'." – (QS.2:54)
|
وَإِذْ قَالَ
مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ
بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا
أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ
إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Wa-idz qaala muusa liqaumihi yaa qaumi innakum zhalamtum
anfusakum biittikhaadzikumul 'ijla fatuubuu ila baari-ikum faaqtuluu
anfusakum dzalikum khairun lakum 'inda baari-ikum fataaba 'alaikum innahu
huwattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika kamu (Bani Israel) berkata:
'Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu, sebelum kami melihat Allah
dengan terang', karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu
menyaksikan-nya." – (QS.2:55)
|
وَإِذْ قُلْتُمْ
يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ
الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ
|
|
Wa-idz qultum yaa muusa lan nu'mina laka hatta narallaha
jahratan faakhadzatkumush-shaa'iqatu wa-antum tanzhuruun(a)
|
||
"Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati,
supaya kamu bersyukur." – (QS.2:56)
|
ثُمَّ
بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
|
|
Tsumma ba'atsnaakum min ba'di mautikum la'allakum
tasykuruun(a)
|
||
"Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan
kepadamu 'manna' dan 'salwa'. Makanlah dari makanan yang baik-baik, yang
telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." – (QS.2:57)
|
وَظَلَّلْنَا
عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا
أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
|
|
Wazhallalnaa 'alaikumul ghamaama wa-anzalnaa 'alaikumul
manna wassalwa kuluu min thai-yibaati maa razaqnaakum wamaa zhalamuunaa
walakin kaanuu anfusahum yazhlimuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: 'Masuklah
kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang
banyak, lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya,
dengan bersujud, dan katakanlah: 'Bebaskanlah kami dari dosa', niscaya Kami
ampuni kesalahan-kesalahanmu'. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami)
kepada orang-orang yang berbuat baik." – (QS.2:58)
|
وَإِذْ قُلْنَا
ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا
وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ
وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ
|
|
Wa-idz qulnaaadkhuluu hadzihil qaryata fakuluu minhaa
haitsu syi-atum raghadan waadkhuluul baaba sujjadan waquuluu hith-thatun
naghfir lakum khathaayaakum wasanaziidul muhsiniin(a)
|
||
"Lalu orang-orang yang mengganti perintah, dengan
(mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan
atas orang-orang yang zalim itu, siksaan dari langit, karena mereka berbuat
fasik." – (QS.2:59)
|
فَبَدَّلَ
الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى
الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
|
|
Fabaddalal-ladziina zhalamuu qaulaa ghairal-ladzii qiila
lahum fa-anzalnaa 'alaal-ladziina zhalamuu rijzan minassamaa-i bimaa kaanuu
yafsuquun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Musa memohon air untuk
kaumnya, lalu Kami berfirman: 'Pukullah batu itu, dengan tongkatmu'. Lalu
memancarlah darinya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku mengetahui
tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rejeki (yang diberikan)
Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi, dengan berbuat
kerusakan." – (QS.2:60)
|
وَإِذِ اسْتَسْقَى
مُوسَى لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ
اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ كُلُوا
وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ
|
|
Wa-idziistasqa muusa liqaumihi faqulnaaadhrib bi'ashaakal
hajara faanfajarat minhuutsnataa 'asyrata 'ainan qad 'alima kullu unaasin
masyrabahum kuluu waasyrabuu min rizqillahi walaa ta' tsau fiil ardhi
mufsidiin(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: 'Hai Musa, kami
tidak bisa sabar (tahan), dengan satu macam makanan saja. Sebab itu
mohonkanlah untuk kami kepada Rabb-mu, agar Dia mengeluarkan bagi kami, dari
apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang
adas, dan bawang merah'. Musa berkata: 'Maukah kamu mengambil sesuatu yang
rendah, sebagai pengganti yang baik, pergilah kamu ke suatu kota, pastilah
kamu memperoleh, apa yang kamu minta'. Lalu ditimpakan kepada mereka nista
dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi),
karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah, dan membunuh para nabi
tanpa alasan yang benar. Demikian itu (terjadi), karena mereka selalu berbuat
durhaka dan melampaui batas." – (QS.2:61)
|
وَإِذْ قُلْتُمْ
يَا مُوسَى لَنْ نَصْبِرَ عَلَى طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ
لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الأرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا
وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى
بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ
وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ
اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ
النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
|
|
Wa-idz qultum yaa muusa lan nashbira 'ala tha'aamin
waahidin faad'u lanaa rabbaka yukhrij lanaa mimmaa tunbitul ardhu min
baqlihaa waqits-tsaa-ihaa wafuumihaa wa'adasihaa wabashalihaa qaala
atastabdiluunal-ladzii huwa adna biil-ladzii huwa khairun ihbithuu mishran
fa-inna lakum maa saaltum wadhuribat 'alaihimudz-dzillatu wal maskanatu
wabaa-uu bighadhabin minallahi dzalika biannahum kaanuu yakfuruuna
biaayaatillahi wayaqtuluunannabii-yiina bighairil haqqi dzalika bimaa 'ashau
wakaanuu ya'taduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang Mukmin, orang-orang
Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara
mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal
shaleh, mereka akan menerima pahala dari Rabb-mereka, tidak ada kekuatiran
terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:62)
|
إِنَّ الَّذِينَ
آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ
رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Innal-ladziina aamanuu waal-ladziina haaduu wannashaara
wash-shaabi-iina man aamana billahi wal yaumi-aakhiri wa'amila shaalihan
falahum ajruhum 'inda rabbihim walaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari
kamu, dan Kami angkat gunung (Thursina) di atasmu, (seraya Kami berfirman):
'Peganglah teguh-teguh, (pada) apa yang Kami berikan kepadamu, dan ingatlah
selalu, apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertaqwa'." – (QS.2:63)
|
وَإِذْ أَخَذْنَا
مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ
بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Wa-idz akhadznaa miitsaaqakum warafa'naa
fauqakumuth-thuura khudzuu maa aatainaakum biquu-watin waadzkuruu maa fiihi
la'allakum tattaquun(a)
|
||
"Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian)
itu, maka kalau tidak ada karunia dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu
tergolong orang yang rugi." – (QS.2:64)
|
ثُمَّ
تَوَلَّيْتُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَتُهُ لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
|
|
Tsumma tawallaitum min ba'di dzalika falaulaa fadhlullahi
'alaikum warahmatuhu lakuntum minal khaasiriin(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, telah Kami ketahui orang-orang
yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada
mereka: 'Jadilah kamu kera (manusia tak-berakal) yang hina'." –
(QS.2:65)
|
وَلَقَدْ
عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ
كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
|
|
Walaqad 'alimtumul-ladziina-a'tadau minkum fiissabti
faqulnaa lahum kuunuu qiradatan khaasi-iin(a)
|
||
"Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi
orang-orang di masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:66)
|
فَجَعَلْنَاهَا
نَكَالا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
|
|
Faja'alnaahaa nakaaalan limaa baina yadaihaa wamaa
khalfahaa wamau'izhatal(n)-lilmuttaqiin(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya:
'Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina'. Mereka
berkata: 'Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?'. Musa menjawab:
'Aku berlindung kepada Allah, sekiranya (aku) menjadi (salah) seorang dari
orang-orang yang jahil'." – (QS.2:67)
|
وَإِذْ قَالَ
مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا
أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ
الْجَاهِلِينَ
|
|
Wa-idz qaala muusa liqaumihi innallaha ya'murukum an
tadzbahuu baqaratan qaaluuu atattakhidzunaa huzuwan qaala a'uudzu billahi an
akuuna minal jaahiliin(a)
|
||
"Mereka menjawab: 'Mohonkanlah kepada Rabb-mu untuk
kami, agar dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu?'. Musa
menjawab: 'sesungguhnya Allah berfirman, bahwa sapi betina itu adalah sapi
yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah, apa
yang diperintahkan kepadamu'." – (QS.2:68)
|
قَالُوا ادْعُ
لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا
بَقَرَةٌ لا فَارِضٌ وَلا بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا
تُؤْمَرُونَ
|
|
Qaaluuuud'u lanaa rabbaka yubai-yin lanaa maa hiya qaala
innahu yaquulu innahaa baqaratun laa faaridhun walaa bikrun 'awaanun baina
dzalika faaf'aluu maa tu'maruun(a)
|
||
"Mereka berkata: 'Mohonkanlah kepada Rabb-mu untuk
kami, agar Dia menerangkan kepada kami, apa warnanya'. Musa menjawab:
'Sesungguhnya Allah berfirman, bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang
kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya'."
– (QS.2:69)
|
قَالُوا ادْعُ
لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا
بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ
|
|
Qaaluuuud'u lanaa rabbaka yubai-yin lanaa maa launuhaa
qaala innahu yaquulu innahaa baqaratun shafraa-u faaqi'un launuhaa
tasurrunnaazhiriin(a)
|
||
"Mereka berkata: 'Mohonkanlah kepada Rabb-mu untuk
kami, agar Dia menerangkan kepada kami, bagaimana hakekat sapi betina itu,
karena sesungguhnya, sapi itu (masih) samar bagi kami, dan sesungguhnya, kami
insya Allah akan mendapat petunjuk'." – (QS.2:70)
|
قَالُوا ادْعُ
لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا
وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ
|
|
Qaaluuuud'u lanaa rabbaka yubai-yin lanaa maa hiya innal
baqara tasyaabaha 'alainaa wa-innaa in syaa-allahu lamuhtaduun(a)
|
||
"Musa berkata: 'Sesungguhnya Allah berfirman, bahwa
sapi betina itu adalah sapi betina, yang belum pernah dipakai untuk membajak
tanah, dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada
belangnya'. Mereka berkata: 'Sekarang, barulah kamu menerangkan hakekat sapi
betina yang sebenarnya'. Kemudian mereka menyembelihnya, dan hampir saja
mereka tidak melaksanakan perintah itu." – (QS.2:71)
|
قَالَ إِنَّهُ
يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لا ذَلُولٌ تُثِيرُ الأرْضَ وَلا تَسْقِي الْحَرْثَ
مُسَلَّمَةٌ لا شِيَةَ فِيهَا قَالُوا الآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوهَا
وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ
|
|
Qaala innahu yaquulu innahaa baqaratun laa dzaluulun
tutsiirul ardha walaa tasqiil hartsa musallamatun laa syiyata fiihaa
qaaluuuaana ji-ata bil haqqi fadzabahuuhaa wamaa kaaduu yaf'aluun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika kamu (Musa) membunuh seorang
manusia, lalu kamu saling tuduh-menuduh tentang itu. Dan Allah hendak
menyingkapkan, apa yang selama ini kamu sembunyikan." – (QS.2:72)
|
وَإِذْ قَتَلْتُمْ
نَفْسًا فَادَّارَأْتُمْ فِيهَا وَاللَّهُ مُخْرِجٌ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ
|
|
Wa-idz qataltum nafsan faaddaara'tum fiihaa wallahu
mukhrijun maa kuntum taktumuun(a)
|
||
"Lalu Kami berfirman: 'Pukullah mayat itu, dengan
sebagian anggota sapi betina itu!'. Demikianlah Allah menghidupkan kembali,
orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda
kekuasaan-Nya, agar kamu mengerti." – (QS.2:73)
|
فَقُلْنَا
اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذَلِكَ يُحْيِي اللَّهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ
آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
|
|
Faqulnaaadhribuuhu biba'dhihaa kadzalika yuhyiillahul
mauta wayuriikum aayaatihi la'allakum ta'qiluun(a)
|
||
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti
batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu, sungguh ada
yang mengalir sungai-sungai darinya, dan di antaranya sungguh ada yang
terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan di antaranya sungguh ada yang
meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak
lengah, dari apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:74)
|
ثُمَّ قَسَتْ
قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا
لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ
مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Tsumma qasat quluubukum min ba'di dzalika fahiya kal
hijaarati au asyaddu qaswatan wa-inna minal hijaarati lamaa yatafajjaru
minhul anhaaru wa-inna minhaa lamaa yasy-syaqqaqu fayakhruju minhul maa-u
wa-inna minhaa lamaa yahbithu min khasyyatillahi wamaallahu bighaafilin
'ammaa ta'maluun(a)
|
||
"Apakah kamu masih mengharapkan, mereka akan percaya
kepadamu?, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka
mengubahnya, setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui." –
(QS.2:75)
|
أَفَتَطْمَعُونَ
أَنْ يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلامَ
اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
|
|
Afatathma'uuna an yu'minuu lakum waqad kaana fariiqun
minhum yasma'uuna kalaamallahi tsumma yuharrifuunahu min ba'di maa 'aqaluuhu
wahum ya'lamuun(a)
|
||
"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang
beriman, mereka berkata: 'Kamipun telah beriman', tetapi apabila mereka
berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: 'Apakah kamu menceritakan
kepada mereka, apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan
demikian, mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Rabb-mu; tidakkah kamu
mengerti?'." – (QS.2:76)
|
وَإِذَا لَقُوا
الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلا بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ
قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُمْ
بِهِ عِنْدَ رَبِّكُمْ أَفَلا تَعْقِلُونَ
|
|
Wa-idzaa laquul-ladziina aamanuu qaaluuu aamannaa wa-idzaa
khalaa ba'dhuhum ila ba'dhin qaaluuu atuhadditsuunahum bimaa fatahallahu
'alaikum liyuhaajjuukum bihi 'inda rabbikum afalaa ta'qiluun(a)
|
||
"Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah mengetahui
segala yang mereka sembunyikan, dan segala yang mereka nyatakan." –
(QS.2:77)
|
أَوَلا يَعْلَمُونَ
أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ
|
|
Awalaa ya'lamuuna annallaha ya'lamu maa yusirruuna wamaa
yu'linuun(a)
|
||
"Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak
mengetahui Al-Kitab (Taurat), kecuali (ucapan mereka itu hanya) dongengan
bohong belaka, dan mereka hanya menduga-duga." – (QS.2:78)
|
وَمِنْهُمْ
أُمِّيُّونَ لا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلا
يَظُنُّونَ
|
|
Waminhum ummii-yuuna laa ya'lamuunal kitaaba ilaa
amaanii-ya wa-in hum ilaa yazhunnuun(a)
|
||
"Maka kecelakaan yang besarlah, bagi orang-orang yang
menulis Al-Kitab, dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: 'Ini dari
Allah', (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit, dengan
perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang
mereka kerjakan." – (QS.2:79)
|
فَوَيْلٌ
لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ
عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا
كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
|
|
Fawailul(n)-lil-ladziina yaktubuunal kitaaba biaidiihim
tsumma yaquuluuna hadzaa min 'indillahi liyasytaruu bihi tsamanan qaliilaa
fawailun lahum mimmaa katabat aidiihim wawailun lahum mimmaa yaksibuun(a)
|
||
"Dan mereka berkata: 'Kami sekali-kali tidak akan
disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja'. Katakanlah:
'Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, sehingga Allah tidak akan
memungkiri janji-Nya?, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap (tentang)
Allah, apa yang tidak kamu ketahui?'." – (QS.2:80)
|
وَقَالُوا لَنْ
تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ
اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى
اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
|
|
Waqaaluuu lan tamassanaannaaru ilaa ai-yaaman ma'duudatan
qul attakhadztum 'indallahi 'ahdan falan yukhlifallahu 'ahdahu am taquuluuna
'alallahi maa laa ta'lamuun(a)
|
||
"(Bukan demikian), yang benar (adalah), barangsiapa
berbuat dosa, dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:81)
|
بَلَى مَنْ كَسَبَ
سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ
فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Bala man kasaba sai-yi-atan waahaathat bihi khathii-atuhu
fa-uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Dan orang-orang yang beriman, serta beramal shaleh,
mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:82)
|
وَالَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ
|
|
Waal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati uula-ika
ashhaabul jannati hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari
Bani Israil, (yaitu): 'Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat
baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah
shalat, dan tunaikanlah zakat'. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu,
kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling." –
(QS.2:83)
|
وَإِذْ أَخَذْنَا
مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لا تَعْبُدُونَ إِلا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلا قَلِيلا
مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ
|
|
Wa-idz akhadznaa miitsaaqa banii israa-iila laa ta'buduuna
ilaallaha wa bil waalidaini ihsaanan wadziil qurba wal yataama wal masaakiini
waquuluu li-nnaasi husnan waaqiimuush-shalaata waaatuuzzakaata tsumma
tawallaitum ilaa qaliilaa minkum wa-antum mu'ridhuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari
kamu, (yaitu): 'Kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan
kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu',
kemudian kamu berikrar (akan memenuhi), sedang kamu mempersaksikan-nya."
– (QS.2:84)
|
وَإِذْ أَخَذْنَا
مِيثَاقَكُمْ لا تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلا تُخْرِجُونَ أَنْفُسَكُمْ مِنْ
دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ
|
|
Wa-idz akhadznaa miitsaaqakum laa tasfikuuna dimaa-akum
walaa tukhrijuuna anfusakum min diyaarikum tsumma aqrartum wa-antum
tasyhaduun(a)
|
||
"Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu
(saudaramu sebangsa), dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung
halamannya, kamu bantu-membantu terhadap mereka, dengan membuat dosa dan
permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus
mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu
beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat), dan ingkar terhadap sebagian
yang lain?. Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian darimu,
melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat, mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah, dari apa
yang kamu perbuat." – (QS.2:85)
|
ثُمَّ أَنْتُمْ
هَؤُلاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ
دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ
يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ
يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ
الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ
عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Tsumma antum ha'ulaa-i taqtuluuna anfusakum watukhrijuuna
fariiqan minkum min diyaarihim tazhaaharuuna 'alaihim bil-itsmi wal 'udwaani
wa-in ya'tuukum usaara tufaaduuhum wahuwa muharramun 'alaikum ikhraajuhum
afatu'minuuna biba'dhil kitaabi watakfuruuna biba'dhin famaa jazaa-u man
yaf'alu dzalika minkum ilaa khizyun fiil hayaatiddunyaa wayaumal qiyaamati
yuradduuna ila asyaddil 'adzaabi wamaallahu bighaafilin 'ammaa ta'maluun(a)
|
||
"Itulah orang-orang yang membeli (menukar) kehidupan
dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka,
dan mereka tidak akan ditolong." – (QS.2:86)
|
أُولَئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآخِرَةِ فَلا يُخَفَّفُ
عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ
|
|
Uula-ikal-ladziinaasy-tarawuul hayaataddunyaa
bil-aakhirati falaa yukhaffafu 'anhumul 'adzaabu walaa hum yunsharuun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah mendatangkan Al-Kitab
(Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu,
dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat)
kepada 'Isa putera Maryam, dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah
setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran), yang tidak
sesuai dengan keinginanmu, lalu kamu menyombong?; maka beberapa orang (di
antara mereka), kamu dustakan, dan beberapa orang (yang lain) kamu
bunuh." – (QS.2:87)
|
وَلَقَدْ آتَيْنَا
مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى
ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا
جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا
كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ
|
|
Walaqad aatainaa muusal kitaaba waqaffa-inaa min ba'dihi
birrusuli waaatainaa 'iisaabna maryamal bai-yinaati wa-ai-yadnaahu biruuhil
qudusi afakullamaa jaa-akum rasuulun bimaa laa tahwa anfusukumuus-takbartum
fafariiqan kadz-dzabtum wafariiqan taqtuluun(a)
|
||
"Dan mereka berkata: 'Hati kami tertutup'. Tetapi
sebenarnya Allah telah mengutuk mereka, karena keingkaran mereka; maka
sedikit sekali mereka yang beriman." – (QS.2:88)
|
وَقَالُوا
قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلا مَا
يُؤْمِنُونَ
|
|
Waqaaluuu quluubunaa ghulfun bal la'anahumullahu
bikufrihim faqaliilaa maa yu'minuun(a)
|
||
"Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari
Allah, yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka
biasa memohon (kedatangan Nabi), untuk mendapat kemenangan atas orang-orang
kafir, maka setelah datang kepada mereka, apa yang telah mereka ketahui, lalu
mereka ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah, atas orang-orang yang ingkar
itu." – (QS.2:89)
|
وَلَمَّا جَاءَهُمْ
كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ
يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا
كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
|
|
Walammaa jaa-ahum kitaabun min 'indillahi mushaddiqun
limaa ma'ahum wakaanuu min qablu yastaftihuuna 'alaal-ladziina kafaruu
falammaa jaa-ahum maa 'arafuu kafaruu bihi fala'natullahi 'alal kaafiriin(a)
|
||
"Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka, yang
menjual dirinya sendiri, dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan
Allah, karena dengki, bahwa Allah menurunkan karunia-Nya, kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka,
sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang yang kafir, siksaan yang
menghinakan." – (QS.2:90)
|
بِئْسَمَا
اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا
أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ
فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ
|
|
Bi-asamaaasytarau bihi anfusahum an yakfuruu bimaa
anzalallahu baghyan an yunazzilallahu min fadhlihi 'ala man yasyaa-u min
'ibaadihi fabaa-uu bighadhabin 'ala ghadhabin walilkaafiriina 'adzaabun
muhiinun
|
||
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Berimanlah
kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah'. Mereka berkata: 'Kami hanya beriman
kepada, apa yang diturunkan kepada kami (Bani Israil, Taurat)'. Dan mereka
kafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al-Qur'an itu
(Kitab) yang hak; yang membenarkan, apa yang ada pada mereka. Katakanlah:
'Mengapa dahulu kamu membunuh nabi-nabi Allah, jika benar kamu orang-orang
yang beriman'." – (QS.2:91)
|
وَإِذَا قِيلَ
لَهُمْ آمِنُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنْزِلَ
عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا
مَعَهُمْ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنْبِيَاءَ اللَّهِ مِنْ قَبْلُ إِنْ
كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahum aaminuu bimaa anzalallahu qaaluuu
nu'minu bimaa unzila 'alainaa wayakfuruuna bimaa waraa-ahu wahuwal haqqu
mushaddiqan limaa ma'ahum qul falima taqtuluuna anbiyaa-allahi min qablu in
kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Sesungguhnya, Musa telah datang kepadamu, membawa
bukti-bukti kebenaran (mu'jizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai
sembahan), sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang
yang zalim." – (QS.2:92)
|
وَلَقَدْ جَاءَكُمْ
مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ
ظَالِمُونَ
|
|
Walaqad jaa-akum muusa bil bai-yinaati
tsummaat-takhadztumul 'ijla min ba'dihi wa-antum zhaalimuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari
kamu, dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu, (seraya Kami berfirman):
'Peganglah teguh-teguh, apa yang Kami berikan kepadamu, dan dengar-kanlah!'.
Mereka menjawab: 'Kami mendengarkan, tapi tidak mentaati'. Dan telah
diresapkan ke dalam hati mereka itu, (kecintaan menyembah) anak sapi, karena
kekafirannya. Katakanlah: 'Amat jahat, perbuatan yang diperintahkan imanmu
kepadamu, jika kamu betul beriman (kepada Taurat)'." – (QS.2:93)
|
وَإِذْ أَخَذْنَا
مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ
بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي
قُلُوبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ
إِيمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
|
|
Wa-idz akhadznaa miitsaaqakum warafa'naa
fauqakumuth-thuura khudzuu maa aatainaakum biquu-watin waasma'uu qaaluuu
sami'naa wa'ashainaa wausyribuu fii quluubihimul 'ijla bikufrihim qul
bi-asamaa ya'murukum bihi iimaanukum in kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Jika kamu (menganggap bahwa) kampung
akhirat (surga) itu, khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain,
maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar'." – (QS.2:94)
|
قُلْ إِنْ كَانَتْ
لَكُمُ الدَّارُ الآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ
فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Qul in kaanat lakumuddaaru-aakhiratu 'indallahi
khaalishatan min duuninnaasi fatamannawuul mauta in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Dan sekali-kali, mereka tidak akan menginginkan
kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat
oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui, orang-orang yang
aniaya." – (QS.2:95)
|
وَلَنْ
يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ
بِالظَّالِمِينَ
|
|
Walan yatamannauhu abadan bimaa qaddamat aidiihim wallahu
'aliimun bizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, seloba-loba
manusia kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari
orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin, agar diberi umur seribu
tahun, padahal umur panjang itu, sekali-kali tidak akan menjauhkan dari
siksa. Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka kerjakan." – (QS.2:96)
|
وَلَتَجِدَنَّهُمْ
أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ
أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ
الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
|
|
Walatajidannahum ahrashannaasi 'ala hayaatin
waminal-ladziina asyrakuu yawaddu ahaduhum lau yu'ammaru alfa sanatin wamaa
huwa bimuzahzihihi minal 'adzaabi an yu'ammara wallahu bashiirun bimaa
ya'maluun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka
Jibril itu telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seijin Allah;
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta
berita gembira bagi orang-orang yang beriman'." – (QS.2:97)
|
قُلْ مَنْ كَانَ
عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
|
|
Qul man kaana 'aduu-wan lijibriila fa-innahu nazzalahu
'ala qalbika biidznillahi mushaddiqan limaa baina yadaihi wahudan wabusyra
lilmu'miniin(a)
|
||
"Barangsiapa yang menjadi musuh Allah,
malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya,
Allah adalah musuh orang-orang yang kafir." – (QS.2:98)
|
مَنْ كَانَ
عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ
اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
|
|
Man kaana 'aduu-wal(n)-lillahi wamalaa-ikatihi warusulihi
wajibriila wamiikaala fa-innallaha 'aduu-wul(n)-lilkaafiriin(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah menurunkan kepadamu,
ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan
orang-orang yang fasik." – (QS.2:99)
|
وَلَقَدْ
أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلا
الْفَاسِقُونَ
|
|
Walaqad anzalnaa ilaika aayaatin bai-yinaatin wamaa
yakfuru bihaa ilaal faasiquun(a)
|
||
"Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan
setiap kali mereka mengangkat janji(, untuk mengikuti ayat-ayat-Nya itu),
segolongan mereka melemparkannya (mengabai-kannya), Bahkan sebagian besar
dari mereka tidak beriman." – (QS.2:100)
|
أَوَكُلَّمَا
عَاهَدُوا عَهْدًا نَبَذَهُ فَرِيقٌ مِنْهُمْ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
|
|
Awakullamaa 'aahaduu 'ahdan nabadzahu fariiqun minhum bal
aktsaruhum laa yu'minuun(a)
|
||
"Dan setelah datang kepada mereka seorang rasul dari
sisi Allah, yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebagian dari
orang-orang yang diberi kitab (Taurat), melemparkan kitab Allah ke belakang
(punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab
Allah)." – (QS.2:101)
|
وَلَمَّا جَاءَهُمْ
رَسُولٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِنَ
الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ
لا يَعْلَمُونَ
|
|
Walammaa jaa-ahum rasuulun min 'indillahi mushaddiqun
limaa ma'ahum nabadza fariiqun minal-ladziina uutuul kitaaba kitaaballahi
waraa-a zhuhuurihim kaannahum laa ya'lamuun(a)
|
||
"Dan mereka mengikuti, apa yang dibaca oleh
syaitan-syaitan, pada masa kerajaan Sulaiman, (dan mereka mengatakan, bahwa
Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan
sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia, dan apa yang diturunkan kepada dua orang
malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun, sebelum mengatakan: 'Sesungguhnya,
kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir'. Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu, apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami), dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli
sihir) tidak memberi mudharat, dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali
dengan ijin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat
kepadanya, dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah
menyakini (sebelumnya), bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah)
dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah
perbuatan mereka, menjual dirinya sendiri, dengan sihir, kalau mereka
mengetahui." – (QS.2:102)
|
وَاتَّبَعُوا مَا
تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ
وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا
أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ
مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلا تَكْفُرْ
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ
وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ
وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ
اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ
أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
|
|
Waattaba'uu maa tatluusy-syayaathiinu 'ala mulki
sulaimaana wamaa kafara sulaimaanu walakinnasy-syayaathiina kafaruu
yu'allimuunan-naasassihra wamaa unzila 'alal malakaini bibaabila haaruuta
wamaaruuta wamaa yu'allimaani min ahadin hatta yaquulaa innamaa nahnu
fitnatun falaa takfur fayata'allamuuna minhumaa maa yufarriquuna bihi bainal
mar-i wazaujihi wamaa hum bidhaarriina bihi min ahadin ilaa biidznillahi
wayata'allamuuna maa yadhurruhum walaa yanfa'uhum walaqad 'alimuu
lamaniisytaraahu maa lahu fii-aakhirati min khalaaqin walabi-asa maa syarau
bihi anfusahum lau kaanuu ya'lamuun(a)
|
||
"Sesungguhnya, kalau mereka beriman dan bertaqwa,
(niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya, pahala dari sisi
Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui." – (QS.2:103)
|
وَلَوْ أَنَّهُمْ
آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَمَثُوبَةٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ خَيْرٌ لَوْ كَانُوا
يَعْلَمُونَ
|
|
Walau annahum aamanuu waattaqau lamatsuubatun min
'indillahi khairun lau kaanuu ya'lamuun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan
(Muhammad): 'Raa'ina', tetapi katakanlah: 'Unzhurna', dan 'dengarlah'. Dan
bagi orang-orang yang kafir, siksaan yang pedih." – (QS.2:104)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انْظُرْنَا وَاسْمَعُوا
وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa taquuluu raa'inaa
waquuluuunzhurnaa waasma'uu walilkaafiriina 'adzaabun aliimun
|
||
"Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang
musyrik, tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari
Rabb-mu. Dan Allah menentukan, siapa yang dikehendaki-nya (untuk diberi)
rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar." –
(QS.2:105)
|
مَا يَوَدُّ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلا الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ
عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ
يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
|
|
Maa yawaddul-ladziina kafaruu min ahlil kitaabi walaal
musyrikiina an yunazzala 'alaikum min khairin min rabbikum wallahu
yakhtash-shu birahmatihi man yasyaa-u wallahu dzuul fadhlil 'azhiim(i)
|
||
"Apa saja ayat yang kami nasakhkan, atau Kami jadikan
(manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik darinya, atau
sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui, bahwa Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu." – (QS.2:106)
|
مَا نَنْسَخْ مِنْ
آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِنْهَا أَوْ مِثْلِهَا أَلَمْ تَعْلَمْ
أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Maa nansakh min aayatin au nunsihaa na'ti bikhairin minhaa
au mitslihaa alam ta'lam annallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Tiadakah kamu mengetahui, bahwa kerajaan langit dan
bumi adalah kepunyaan Allah. Dan tiada bagimu selain Allah, seorang pelindung
maupun seorang penolong." – (QS.2:107)
|
أَلَمْ تَعْلَمْ
أَنَّ اللَّهَ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ
اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
|
|
Alam ta'lam annallaha lahu mulkus-samaawaati wal ardhi
wamaa lakum min duunillahi min walii-yin walaa nashiirin
|
||
"Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul
kamu?, seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu. Dan
barangsiapa yang menukar iman, dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah
sesat dari jalan yang lurus." – (QS.2:108)
|
أَمْ تُرِيدُونَ
أَنْ تَسْأَلُوا رَسُولَكُمْ كَمَا سُئِلَ مُوسَى مِنْ قَبْلُ وَمَنْ
يَتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالإيمَانِ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
|
|
Am turiiduuna an tasaluu rasuulakum kamaa su-ila muusa min
qablu waman yatabaddalil kufra bil-iimaani faqad dhalla sawaa-assabiil(i)
|
||
"Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan, agar mereka
dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran, setelah kamu beriman, karena
dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka
kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan
perintah-Nya. Sesungguh-Nya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." –
(QS.2:109)
|
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ
أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا
حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Wadda katsiirun min ahlil kitaabi lau yarudduunakum min
ba'di iimaanikum kuffaaran hasadan min 'indi anfusihim min ba'di maa
tabai-yana lahumul haqqu faa'fuu waashfahuu hatta ya'tiyallahu biamrihi
innallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat. Dan
apa-apa yang kamu usahakan, dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan
mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Melihat apa-apa
yang kamu kerjakan." – (QS.2:110)
|
وَأَقِيمُوا
الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لأنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ
تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
|
|
Waaqiimuush-shalaata waaatuuzzakaata wamaa tuqaddimuu
anfusikum min khairin tajiduuhu 'indallahi innallaha bimaa ta'maluuna bashiirun
|
||
"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata:
'Sekali-kali tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang (yang beragama)
Yahudi dan Nasrani'. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka, yang kosong
belaka. Katakanlah: 'Tunjukkan kebenaranmu, jika kamu adalah orang-orang yang
benar'." – (QS.2:111)
|
وَقَالُوا لَنْ
يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ
أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Waqaaluuu lan yadkhulal jannata ilaa man kaana huudan au
nashaara tilka amaanii-yuhum qul haatuu burhaanakum in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"(Tidak demikian), dan bahkan barangsiapa yang
menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya
pahala pada sisi Rabb-nya, dan tidak ada kekuatiran terhadap mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:112)
|
بَلَى مَنْ أَسْلَمَ
وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Bala man aslama wajhahu lillahi wahuwa muhsinun falahu
ajruhu 'inda rabbihi walaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Dan orang-orang Yahudi berkata: 'Orang-orang Nasrani
itu tidak punya suatu pegangan', dan orang-orang Nasrani berkata:
'Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan', padahal mereka
(sama-sama) membaca Al-Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak
mengetahui/-mengucapkan, seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili
di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih
padanya." – (QS.2:113)
|
وَقَالَتِ
الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَى عَلَى شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَى لَيْسَتِ
الْيَهُودُ عَلَى شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ
لا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
|
|
Waqaalatil yahuudu laisatinnashaara 'ala syai-in waqaalatinnashaara
laisatil yahuudu 'ala syai-in wahum yatluunal kitaaba kadzalika
qaalal-ladziina laa ya'lamuuna mitsla qaulihim fallahu yahkumu bainahum
yaumal qiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun(a)
|
||
"Dan siapakah yang lebih (ter)aniaya, daripada orang
yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan
berusaha untuk merobohkannya?. Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya
(masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia
mendapat kehinaan, dan di akhirat mendapat siksa yang berat." –
(QS.2:114)
|
وَمَنْ أَظْلَمُ
مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَى فِي
خَرَابِهَا أُولَئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوهَا إِلا خَائِفِينَ
لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
|
|
Waman azhlamu mimman mana'a masaajidallahi an yudzkara
fiihaaasmuhu wasa'a fii kharaabihaa uula-ika maa kaana lahum an yadkhuluuhaa
ilaa khaa-ifiina lahum fiiddunyaa khizyun walahum fii-aakhirati 'adzaabun
'azhiimun
|
||
"Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke
manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah (tanda-tanda kebesaran Allah).
Sesungguhnya, Allah Maha Luas (rahmat-Nya), lagi Maha Mengetahui." –
(QS.2:115)
|
وَلِلَّهِ
الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ إِنَّ
اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
|
|
Walillahil masyriqu wal maghribu fa-ainamaa tuwalluu
fatsamma wajhullahi innallaha waasi'un 'aliimun
|
||
"Mereka (orang-orang kafir) berkata: 'Allah mempunyai
anak'. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah
kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya." – (QS.2:116)
|
وَقَالُوا اتَّخَذَ
اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ كُلٌّ
لَهُ قَانِتُونَ
|
|
Waqaaluuuut-takhadzallahu waladan subhaanahu bal lahu maa
fiis-samaawaati wal ardhi kullun lahu qaanituun(a)
|
||
"Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia
berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya: 'Jadilah'. Lalu jadilah ia." – (QS.2:117)
|
بَدِيعُ
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ
فَيَكُونُ
|
|
Badii'us-samaawaati wal ardhi wa-idzaa qadha amran
fa-innamaa yaquulu lahu kun fayakuun(u)
|
||
"Dan orang-orang yang tidak mengetahui, berkata:
'Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami, atau datang
tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami'. Demikian pula orang-orang yang
sebelum mereka, telah mengatakan seperti ucapan itu; hati mereka serupa.
Sesungguhnya, Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami, kepada kaum
yang yakin." – (QS.2:118)
|
وَقَالَ الَّذِينَ
لا يَعْلَمُونَ لَوْلا يُكَلِّمُنَا اللَّهُ أَوْ تَأْتِينَا آيَةٌ كَذَلِكَ
قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ
قَدْ بَيَّنَّا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
|
|
Waqaalal-ladziina laa ya'lamuuna laulaa yukallimunaallahu
au ta'tiinaa aayatun kadzalika qaalal-ladziina min qablihim mitsla qaulihim
tasyaabahat quluubuhum qad bai-yannaaaayaati liqaumin yuuqinuun(a)
|
||
"Sesungguhnya, Kami telah mengutus (Muhammad) dengan
kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu
tidak akan diminta (pertanggung-jawaban) tentang penghuni-penghuni
neraka." – (QS.2:119)
|
إِنَّا
أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلا تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ
الْجَحِيمِ
|
|
Innaa arsalnaaka bil haqqi basyiiran wanadziiran walaa
tusalu 'an ashhaabil jahiim(i)
|
||
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang
kepada kamu, sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: 'Sesungguhnya,
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)'. Dan sesungguhnya, jika
kamu mengikuti kemauan mereka, setelah pengetahuan datang kepadamu, maka
Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." – (QS.2:120)
|
وَلَنْ تَرْضَى
عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ
هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي
جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
|
|
Walan tardha 'ankal yahuudu walaannashaara hatta tattabi'a
millatahum qul inna hudallahi huwal huda wala-iniittaba'ta ahwaa-ahum
ba'dal-ladzii jaa-aka minal 'ilmi maa laka minallahi min walii-yin walaa
nashiirin
|
||
"Orang-orang yang telah Kami beri Al-kitab kepadanya,
mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah
orang-orang yang rugi." – (QS.2:121)
|
الَّذِينَ
آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ
بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
|
|
Al-ladziina aatainaahumul kitaaba yatluunahu haqqa
tilaawatihi uula-ika yu'minuuna bihi waman yakfur bihi fa-uula-ika humul
khaasiruun(a)
|
||
"Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku, yang telah
Ku-anugerahkan kepadamu, dan Aku telah melebihkan kamu, atas segala
umat." – (QS.2:122)
|
يَا بَنِي
إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي
فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
|
|
Yaa banii israa-iilaadzkuruu ni'matiyallatii an'amtu
'alaikum wa-annii fadh-dhaltukum 'alal 'aalamiin(a)
|
||
"Dan takutlah kamu kepada suatu hari (Hari Kiamat),
di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun, dan
tidak akan diterima suatu tebusan darinya, dan tidak akan memberi manfaat
sesuatu syafaat kepadanya, dan tidak (pula) mereka akan ditolong." – (QS.2:123)
|
وَاتَّقُوا يَوْمًا
لا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلا
تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ
|
|
Waattaquu yauman laa tajzii nafsun 'an nafsin syai-an
walaa yuqbalu minhaa 'adlun walaa tanfa'uhaa syafaa'atun walaa hum
yunsharuun(a)
|
||
"Dan (Ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya,
dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.
Allah berfirman: 'Sesungguhnya, Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh
manusia'. Ibrahim berkata: '(Dan saya mohon juga) dari keturunanku'. Allah
berfirman: 'Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim'." –
(QS.2:124)
|
وَإِذِ ابْتَلَى
إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ
لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لا يَنَالُ عَهْدِي
الظَّالِمِينَ
|
|
Wa-idziibtala ibraahiima rabbuhu bikalimaatin
faatammahunna qaala innii jaa'iluka li-nnaasi imaaman qaala wamin
dzurrii-yatii qaala laa yanaalu 'ahdiizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu
(Baitullah), tempat berkumpul bagi manusia, dan tempat yang aman. Dan
jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan
kepada Ibrahim dan Ismail: 'Bersihkanlah rumah-ku untuk orang-orang yang
thawaf, yang i'tikaf, yang ruku', dan yang sujud'." – (QS.2:125)
|
وَإِذْ جَعَلْنَا
الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ
إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ
طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
|
|
Wa-idz ja'alnaal baita matsaabatan li-nnaasi waamnan
waattakhidzuu min maqaami ibraahiima mushallan wa'ahidnaa ila ibraahiima
waismaa'iila an thahhiraa baitiya li-ththaa-ifiina wal 'aakifiina
warrukka'issujuud(i)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo'a: 'Ya Rabb-ku,
jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rejeki dari
buah-buahan kepada penduduknya, yang beriman di antara mereka kepada Allah
dan hari kemudian'. Allah berfirman: 'Dan kepada orang kafirpun, Aku beri
kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka, dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali'." – (QS.2:126)
|
وَإِذْ قَالَ
إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ
الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَنْ
كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ
وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
|
|
Wa-idz qaala ibraahiimu rabbiij'al hadzaa baladan aaminan
waarzuq ahlahu minats-tsamaraati man aamana minhum billahi wal yaumi-aakhiri
qaala waman kafara faumatti'uhu qaliilaa tsumma adhtharruhu ila
'adzaabinnaari wabi-asal mashiir(u)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina)
dasar-dasar Baitullah beserta Ismail, (seraya berdo'a): 'Ya Rabb-kami
terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha
Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:127)
|
وَإِذْ يَرْفَعُ
إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ
مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
|
|
Wa-idz yarfa'u ibraahiimul qawaa'ida minal baiti
waismaa'iilu rabbanaa taqabbal minnaa innaka antassamii'ul 'aliim(u)
|
||
"Ya Rabb-kami, jadikanlah kami berdua (sebagai) orang
yang tunduk patuh kepada Engkau, dan (jadikanlah) di antara anak-cucu kami,
umat yang tunduk patuh kepada Engkau, dan tunjukkanlah kepada kami, cara-cara
dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya,
Engkaulah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:128)
|
رَبَّنَا
وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ
وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Rabbanaa waaj'alnaa muslimaini laka wamin dzurrii-yatinaa
ummatan muslimatan laka waarinaa manaasikanaa watub 'alainaa innaka
antattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Ya Rabb-kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul
dari kalangan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an) dan hikmah serta mensucikan
mereka. Sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
– (QS.2:129)
|
رَبَّنَا وَابْعَثْ
فِيهِمْ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ
الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
|
|
Rabbanaa waab'ats fiihim rasuulaa minhum yatluu 'alaihim
aayaatika wayu'allimuhumul kitaaba wal hikmata wayuzakkiihim innaka antal
'aziizul hakiim(u)
|
||
"Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim,
kecuali orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah
memilihnya di dunia, dan sesungguhnya, dia di akhirat benar-benar termasuk
orang yang shaleh." – (QS.2:130)
|
وَمَنْ يَرْغَبُ
عَنْ مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهُ وَلَقَدِ اصْطَفَيْنَاهُ
فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ
|
|
Waman yarghabu 'an millati ibraahiima ilaa man safiha
nafsahu walaqadiish-thafainaahu fiiddunyaa wa-innahu fii-aakhirati laminash-shaalihiin(a)
|
||
"Ketika Rabb-nya berfirman kepadanya: 'Tunduk
patuhlah!'. Ibrahim menjawab: 'Aku tunduk patuh kepada Rabb semesta
alam'." – (QS.2:131)
|
إِذْ قَالَ لَهُ
رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
|
|
Idz qaala lahu rabbuhu aslim qaala aslamtu lirabbil
'aalamiin(a)
|
||
"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada
anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): 'Hai anak-anakku!
Sesungguhnya, Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati,
kecuali dalam memeluk agama yang lurus (Islam)'." – (QS.2:132)
|
وَوَصَّى بِهَا
إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ
الدِّينَ فَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
|
|
Wawash-sha bihaa ibraahiimu baniihi waya'quubu yaa
banii-ya innallahaashthafa lakumuddiina falaa tamuutunna ilaa wa-antum
muslimuun(a)
|
||
"Adakah kamu (Muhammad) hadir ketika Yakub kedatangan
(tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: 'Apa yang kamu
sembah sepeninggalku'. Mereka menjawab: 'Kami akan menyembah Rabb-mu dan Rabb
nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishak, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa dan
kami hanya tunduk kepada-Nya'." – (QS.2:133)
|
أَمْ كُنْتُمْ
شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا
تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ
إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ
مُسْلِمُونَ
|
|
Am kuntum syuhadaa-a idz hadhara ya'quubal mautu idz qaala
libaniihi maa ta'buduuna min ba'dii qaaluuu na'budu ilahaka wailaha aabaa-ika
ibraahiima waismaa'iila waishaaqa ilahan waahidan wanahnu lahu muslimuun(a)
|
||
"Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah
diusahakannya, dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak
dimintai pertanggung-jawaban, tentang apa yang telah mereka kerjakan." –
(QS.2:134)
|
تِلْكَ أُمَّةٌ
قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلا تُسْأَلُونَ
عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Tilka ummatun qad khalat lahaa maa kasabat walakum maa
kasabtum walaa tusaluuna 'ammaa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Dan mereka berkata: 'Hendaklah kamu menjadi penganut
agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk'. katakanlah:
'Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia
(Ibrahim) dari golongan orang musyrik'." – (QS.2:135)
|
وَقَالُوا كُونُوا
هُودًا أَوْ نَصَارَى تَهْتَدُوا قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا
كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
|
|
Waqaaluuu kuunuu huudan au nashaara tahtaduu qul bal
millata ibraahiima haniifan wamaa kaana minal musyrikiin(a)
|
||
"Katakanlah (hai orang-orang Mukmin): 'Kami beriman
kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan
kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang telah
diberikan kepada Musa dan 'Isa, serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi
dari Rabb-nya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, dan
kami hanya tunduk patuh kepada-Nya'." – (QS.2:136)
|
قُولُوا آمَنَّا
بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى
وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ
أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
|
|
Quuluu aamannaa billahi wamaa unzila ilainaa wamaa unzila
ila ibraahiima waismaa'iila waishaaqa waya'quuba wal asbaathi wamaa uutiya
muusa wa'iisa wamaa uutiyannabii-yuuna min rabbihim laa nufarriqu baina
ahadin minhum wanahnu lahu muslimuun(a)
|
||
"Maka jika mereka beriman, kepada apa yang kamu telah
beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka
berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka
Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar, lagi
Maha Mengetahui." – (QS.2:137)
|
فَإِنْ آمَنُوا
بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا
هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
|
|
Fa-in aamanuu bimitsli maa aamantum bihi faqadi ihtadau
wa-in tawallau fa-innamaa hum fii syiqaaqin fasayakfiika-humullahu
wahuwassamii'ul 'aliim(u)
|
||
"Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik
shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah." –
(QS.2:138)
|
صِبْغَةَ اللَّهِ
وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ
|
|
Shibghatallahi waman ahsanu minallahi shibghatan wanahnu
lahu 'aabiduun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Apakah kamu memperdebatkan dengan kami
tentang Allah, padahal Dia adalah Rabb-kami dan Rabb-kamu, bagi kami amalan
kami, bagi kamu amalan kamu, dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan
hati," – (QS.2:139)
|
قُلْ
أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللَّهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا
وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ
|
|
Qul atuhaajjuunanaa fiillahi wahuwa rabbunaa warabbukum
walanaa a'maalunaa walakum a'maalukum wanahnu lahu mukhlishuun(a)
|
||
"ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani)
mengatakan: 'bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, adalah
penganut agama Yahudi atau Nasrani'. Katakanlah: 'Apakah kamu yang lebih
mengetahui ataukah Allah?, dan siapakah yang lebih zalim, daripada orang yang
menyembunyikan syahadat dari Allah, yang ada padanya?'. Dan Allah sekali-kali
tiada lengah, dari apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:140)
|
أَمْ تَقُولُونَ
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطَ
كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ وَمَنْ
أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ
بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Am taquuluuna inna ibraahiima waismaa'iila waishaaqa
waya'quuba wal asbaatha kaanuu huudan au nashaara qul aantum a'lamu amillahu
waman azhlamu mimman katama syahaadatan 'indahu minallahi wamaallahu
bighaafilin 'ammaa ta'maluun(a)
|
||
"Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang
diusahakannya, dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta
pertanggung-jawaban, tentang apa yang telah mereka kerjakan." –
(QS.2:141)
|
تِلْكَ أُمَّةٌ
قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلا تُسْأَلُونَ
عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Tilka ummatun qad khalat lahaa maa kasabat walakum maa
kasabtum walaa tusaluuna 'ammaa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia,
akan berkata: 'Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya
(Baitul Maqdis), yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?'. Katakanlah:
'Kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat; Dia memberi petunjuk, kepada siapa yang
dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus'." – (QS.2:142)
|
سَيَقُولُ
السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا
عَلَيْهَا قُلْ لِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى
صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
|
|
Sayaquulussufahaa-u minannaasi maa walaahum 'an
qiblatihimullatii kaanuu 'alaihaa qul lillahil masyriqu wal maghribu yahdii
man yasyaa-u ila shiraathin mustaqiimin
|
||
"Dan demikian (pula), Kami telah menjadikan kamu
(umat Islam), umat yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia, dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang),
melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata), siapa yang mengikuti Rasul dan
siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat,
kecuali bagi beberapa orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan Allah
tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya, Allah Maha Pengasih, lagi
Maha Penyayang kepada manusia." – (QS.2:143)
|
وَكَذَلِكَ
جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ
الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ
عَلَيْهَا إِلا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى
عَقِبَيْهِ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ
رَحِيمٌ
|
|
Wakadzalika ja'alnaakum ummatan wasathan litakuunuu
syuhadaa-a 'alannaasi wayakuunarrasuulu 'alaikum syahiidan wamaa ja'alnaal
qiblatallatii kunta 'alaihaa ilaa lina'lama man yattabi'urrasuula mimman
yanqalibu 'ala 'aqibaihi wa-in kaanat lakabiiratan ilaa 'alaal-ladziina
hadallahu wamaa kaanallahu liyudhii'a iimaanakum innallaha binnaasi larauufun
rahiimun
|
||
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke
langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat, yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya, orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil), memang mengetahui, bahwa
berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Rabb-nya; dan Allah
sekali-kali tidak lengah, terhadap apa yang mereka kerjakan." –
(QS.2:144)
|
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ
وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ
وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا
وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ
أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
|
|
Qad nara taqalluba wajhika fiissamaa-i falanuwalliyannaka
qiblatan tardhaahaa fawalli wajhaka syathral masjidil haraami wahaitsumaa
kuntum fawalluu wujuuhakum syathrahu wa-innal-ladziina uutuul kitaaba
laya'lamuuna annahul haqqu min rabbihim wamaallahu bighaafilin 'ammaa
ya'maluun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, jika kamu mendatangkan kepada
orang-orang (Yahudi dan Nasrani), yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil),
semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamu pun
tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebagian dari mereka pun, tidak
mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan sesungguhnya, jika kamu mengikuti
keinginan mereka, setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau
begitu, termasuk golongan orang-orang yang zalim." – (QS.2:145)
|
وَلَئِنْ أَتَيْتَ
الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ وَمَا
أَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ
وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ
إِنَّكَ إِذًا لَمِنَ الظَّالِمِينَ
|
|
Wala-in ataital-ladziina uutuul kitaaba bikulli aayatin
maa tabi'uu qiblataka wamaa anta bitaabi'in qiblatahum wamaa ba'dhuhum
bitaabi'in qiblata ba'dhin wala-iniittaba'ta ahwaa-ahum min ba'di maa jaa-aka
minal 'ilmi innaka idzan laminazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami
beri Al-Kitab (Taurat dan Injil), (juga) mengenal Muhammad, seperti mereka
mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya, sebagian di antara mereka
menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui." – (QS.2:146)
|
الَّذِينَ
آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ
فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
|
|
Al-ladziina aatainaahumul kitaaba ya'rifuunahu kamaa
ya'rifuuna abnaa-ahum wa-inna fariiqan minhum layaktumuunal haqqa wahum
ya'lamuun(a)
|
||
"Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan
sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu." – (QS.2:147)
|
الْحَقُّ مِنْ
رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
|
|
Al-haqqu min rabbika falaa takuunanna minal mumtariin(a)
|
||
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang
ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan.
Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada
hari kiamat). Sesungguhnya, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." –
(QS.2:148)
|
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ
هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ
اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Walikullin wijhatun huwa muwalliihaa faastabiquul
khairaati ainamaa takuunuu ya'ti bikumullahu jamii'an innallaha 'ala kulli
syai-in qadiirun
|
||
"Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka
palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram; Sesungguhnya, ketentuan itu
benar-benar sesuatu yang hak dari Rabb-mu. Dan Allah sekali-kali tidak
lengah, atas apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:149)
|
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِنْ
رَبِّكَ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Wamin haitsu kharajta fawalli wajhaka syathral masjidil
haraami wa-innahu lalhaqqu min rabbika wamaallahu bighaafilin 'ammaa
ta'maluun(a)
|
||
"Dan dari mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah
wajahmu ke Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka
palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak (ada) hujjah manusia atas kamu,
kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu takut
kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku
atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk." – (QS.2:150)
|
وَمِنْ حَيْثُ
خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ
فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ
إِلا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلأتِمَّ
نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
|
|
Wamin haitsu kharajta fawalli wajhaka syathral masjidil
haraami wahaitsumaa kuntum fawalluu wujuuhakum syathrahu li-alaa yakuuna
li-nnaasi 'alaikum hujjatun ilaal-ladziina zhalamuu minhum falaa takhsyauhum
waakhsyaunii wal-atimma ni'matii 'alaikum wala'allakum tahtaduun(a)
|
||
"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di
antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu
dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu
apa yang belum kamu ketahui." – (QS.2:151)
|
كَمَا أَرْسَلْنَا
فِيكُمْ رَسُولا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ
وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا
تَعْلَمُونَ
|
|
Kamaa arsalnaa fiikum rasuulaa minkum yatluu 'alaikum
aayaatinaa wayuzakkiikum wayu'allimukumul kitaaba wal hikmata wayu'allimukum
maa lam takuunuu ta'lamuun(a)
|
||
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku
ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku." – (QS.2:152)
|
فَاذْكُرُونِي
أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
|
|
Faadzkuruunii adzkurkum waasykuruu lii walaa takfuruun(i)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang
sabar." – (QS.2:153)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ
الصَّابِرِينَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuusta'iinuu bish-shabri
wash-shalaati innallaha ma'ash-shaabiriin(a)
|
||
"Dan janganlah kamu mengatakan, terhadap orang-orang
yang gugur di jalan Allah (dalam berjihad), (bahwa mereka itu) mati; bahkan
(sebenarnya) mereka itu hidup (di akhirat), tetapi kamu tidak
menyadari-nya." – (QS.2:154)
|
وَلا تَقُولُوا
لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لا
تَشْعُرُونَ
|
|
Walaa taquuluu liman yuqtalu fii sabiilillahi amwaatun bal
ahyaa-un walakin laa tasy'uruun(a)
|
||
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira, kepada orang-orang yang sabar," –
(QS.2:155)
|
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
|
|
Walanabluwannakum bisyai-in minal khaufi wal juu'i
wanaqshin minal amwaali wal anfusi wats-tsamaraati
wabasy-syirish-shaabiriin(a)
|
||
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: 'Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun'." –
(QS.2:156)
|
الَّذِينَ إِذَا
أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
|
|
Al-ladziina idzaa ashaabathum mushiibatun qaaluuu innaa
lillahi wa-innaa ilaihi raaji'uun(a)
|
||
"Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang
sempurna dan rahmat dari Rabb-nya, dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk." – (QS.2:157)
|
أُولَئِكَ
عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُهْتَدُونَ
|
|
Uula-ika 'alaihim shalawaatun min rabbihim warahmatun
wa-uula-ika humul muhtaduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari
syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau
ber-umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i di antara keduanya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebaikan, dengan kerelaan hati, maka
sesungguhnya, Allah Maha mensyukuri kebaikan, lagi Maha Mengetahui." –
(QS.2:158)
|
إِنَّ الصَّفَا
وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ
فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا
فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
|
|
Innash-shafaa wal marwata min sya'aa-irillahi faman hajjal
baita awii'tamara falaa junaaha 'alaihi an yath-thau-wafa bihimaa waman
tathau-wa'a khairan fa-innallaha syaakirun 'aliimun
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang menyembunyikan, apa
yang telah Kami turunkan, berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan
petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka
itu dilaknati Allah, dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat
melaknati," – (QS.2:159)
|
إِنَّ الَّذِينَ
يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا
بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ
وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ
|
|
Innal-ladziina yaktumuuna maa anzalnaa minal bai-yinaati
wal huda min ba'di maa bai-yannaahu li-nnaasi fiil kitaabi uula-ika
yal'anuhumullahu wayal'anuhumulaa'inuun(a)
|
||
"Kecuali mereka yang telah taubat, dan mengadakan
perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah, Aku
menerima taubatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha
Penyayang." – (QS.2:160)
|
إِلا الَّذِينَ
تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا
التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Ilaal-ladziina taabuu waashlahuu wabai-yanuu fa-uula-ika
atuubu 'alaihim wa-anaattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang kafir dan mereka yang mati
dalam keadaan kafir, mereka itu mendapati laknat Allah, para malaikat dan
manusia seluruhnya." – (QS.2:161)
|
إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
|
|
Innal-ladziina kafaruu wamaatuu wahum kuffaarun uula-ika
'alaihim la'natullahi wal malaa-ikati wannaasi ajma'iin(a)
|
||
"Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan
diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh."
– (QS.2:162)
|
خَالِدِينَ فِيهَا
لا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ
|
|
Khaalidiina fiihaa laa yukhaffafu 'anhumul 'adzaabu walaa
hum yunzharuun(a)
|
||
"Dan Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa; Tidak ada
Ilah, melainkan Dia, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang." –
(QS.2:163)
|
وَإِلَهُكُمْ
إِلَهٌ وَاحِدٌ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
|
|
Wailahukum ilahun waahidun laa ilaha ilaa
huwar-rahmanur-rahiim(u)
|
||
"Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi,
silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut, membawa apa
yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa
air, lalu dengan air itu, Dia hidupkan bumi, sesudah mati (kering)-nya, dan
Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." – (QS.2:164)
|
إِنَّ فِي خَلْقِ
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ
الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ
مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ
فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ
بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
|
|
Inna fii khalqis-samaawaati wal ardhi waakhtilaafillaili
wannahaari wal fulkillatii tajrii fiil bahri bimaa yanfa'unnaasa wamaa
anzalallahu minassamaa-i min maa-in faahyaa bihil ardha ba'da mautihaa
wabats-tsa fiihaa min kulli daabbatin watashrii-firriyaahi wassahaabil
musakh-khari bainassamaa-i wal ardhi li-aayaatin liqaumin ya'qiluun(a)
|
||
"Dan di antara manusia, ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya, sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, amat sangat cintanya
kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui, ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan
itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya, (niscaya
mereka menyesal)." – (QS.2:165)
|
وَمِنَ النَّاسِ
مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا
إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعَذَابِ
|
|
Waminannaasi man yattakhidzu min duunillahi andaadan
yuhibbuunahum kahubbillahi waal-ladziina aamanuu asyaddu hubbal(n)-lillahi
walau yaraal-ladziina zhalamuu idz yaraunal 'adzaaba annal quu-wata lillahi
jamii'an wa-annallaha syadiidul 'adzaab(i)
|
||
"(Yaitu), ketika orang-orang (tandingan-tandingan)
yang diikuti itu, berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan
mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di antara mereka, terputus
sama sekali." – (QS.2:166)
|
إِذْ تَبَرَّأَ
الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ
وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأسْبَابُ
|
|
Idz tabarraal-ladziina-attubi'uu minal-ladziina-attaba'uu
waraawuul 'adzaaba wataqath-tha'at bihimul asbaab(u)
|
||
"Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti:
'Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari
mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami'. Demikianlah Allah
memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya, menjadi sesalan bagi mereka;
dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka." – (QS.2:167)
|
وَقَالَ الَّذِينَ
اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا
مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا
هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ
|
|
Waqaalal-ladziina-attaba'uu lau anna lanaa karratan
fanatabarraa minhum kamaa tabarrauu minnaa kadzalika yuriihimullahu
a'maalahum hasaraatin 'alaihim wamaa hum bikhaarijiina minannaar(i)
|
||
"Hai manusia, makanlah yang halal, lagi baik, dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya, syaitan adalah musuh yang nyata bagimu." –
(QS.2:168)
|
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
|
|
Yaa ai-yuhaannaasu kuluu mimmaa fiil ardhi halaalan
thai-yiban walaa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani innahu lakum 'aduu-wun
mubiinun
|
||
"Sesungguhnya, syaitan itu hanya menyuruh kamu,
berbuat jahat dan keji, dan mengatakan kepada (tentang) Allah, apa yang tidak
kamu ketahui." – (QS.2:169)
|
إِنَّمَا
يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لا
تَعْلَمُونَ
|
|
Innamaa ya'murukum bissuu-i wal fahsyaa-i wa-an taquuluu
'alallahi maa laa ta'lamuun(a)
|
||
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikutilah, apa
yang telah diturunkan Allah'. Mereka menjawab: '(Tidak), tetapi kami hanya
mengikuti, apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami'.
(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu, tidak
mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk." – (QS.2:170)
|
وَإِذَا قِيلَ
لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا
عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلا
يَهْتَدُونَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahumuuttabi'uu maa anzalallahu qaaluuu bal
nattabi'u maa alfainaa 'alaihi aabaa-anaa awalau kaana aabaa'uhum laa
ya'qiluuna syai-an walaa yahtaduun(a)
|
||
"Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang
kafir, adalah seperti penggembala yang memanggil binatang, yang tidak
mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka
(oleh sebab itu) mereka tidak mengerti." – (QS.2:171)
|
وَمَثَلُ الَّذِينَ
كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لا يَسْمَعُ إِلا دُعَاءً وَنِدَاءً
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لا يَعْقِلُونَ
|
|
Wamatsalul-ladziina kafaruu kamatsalil-ladzii yan'iqu
bimaa laa yasma'u ilaa du'aa-an wanidaa-an shummun bukmun 'umyun fahum laa
ya'qiluun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara
rejeki yang baik-baik, yang Kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah." – (QS.2:172)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا
لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kuluu min thai-yibaati maa
razaqnaakum waasykuruu lillahi in kuntum ii-yaahu ta'buduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya),
sedang ia tidak mengingin-kannya, dan tidak (pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha
Penyayang." – (QS.2:173)
|
إِنَّمَا حَرَّمَ
عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ
لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ
إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Innamaa harrama 'alaikumul maitata waddama walahmal
khinziiri wamaa uhilla bihi lighairillahi famaniidhthurra ghaira baaghin
walaa 'aadin falaa itsma 'alaihi innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang menyembunyikan,
apa-apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab, dan menjualnya dengan
harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak
menelan) ke dalam perutnya, melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara
kepada mereka pada Hari Kiamat, dan tidak mensucikan mereka, dan bagi mereka
siksa yang amat pedih." – (QS.2:174)
|
إِنَّ الَّذِينَ
يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا
قَلِيلا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلا النَّارَ وَلا
يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ
|
|
Innal-ladziina yaktumuuna maa anzalallahu minal kitaabi
wayasytaruuna bihi tsamanan qaliilaa uula-ika maa ya'kuluuna fii buthuunihim
ilaannaara walaa yukallimuhumullahu yaumal qiyaamati walaa yuzakkiihim
walahum 'adzaabun aliimun
|
||
"Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan
dengan petunjuk, dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka
menentang api neraka!." – (QS.2:175)
|
أُولَئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ
فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ
|
|
Uula-ikal-ladziinaasy-tarawuudh-dhalaalata bil huda wal
'adzaaba bil maghfirati famaa ashbarahum 'alannaar(i)
|
||
"Yang demikian itu, adalah karena Allah telah
menurunkan Al-Kitab, dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya, orang-orang
yang berselisih tentang (kebenaran) Al-Kitab itu, benar-benar dalam
penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)." – (QS.2:176)
|
ذَلِكَ بِأَنَّ
اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي
الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ
|
|
Dzalika biannallaha nazzalal kitaaba bil haqqi
wa-innal-ladziina-akhtalafuu fiil kitaabi lafii syiqaaqin ba'iidin
|
||
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan
Barat itu, suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya, kebaktian itu ialah
beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya, apabila
ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka
itulah orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:177)
|
لَيْسَ الْبِرَّ
أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ
الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ
وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى
وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي
الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ
إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ
الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
|
|
Laisal birra an tuwalluu wujuuhakum qibalal masyriqi wal
maghribi walakinnal birra man aamana billahi wal yaumi-aakhiri wal
malaa-ikati wal kitaabi wannabii-yiina waaatal maala 'ala hubbihi dzawiil
qurba wal yataama wal masaakiina waabnassabiili wassaa-iliina wafiirriqaabi
waaqaamash-shalaata waaatazzakaata wal muufuuna bi'ahdihim idzaa 'aahaduu
wash-shaabiriina fiil ba'saa-i wadh-dharraa-i wahiinal ba'si
uula-ikal-ladziina shadaquu wa-uula-ika humul muttaquun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
qishaash, berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan
orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa
yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan)
mengikuti, dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar
(diat) kepada yang memberi maaf, dengan cara yang baik (pula). Yang demikian
itu adalah suatu keringanan dari Rabb-kamu, dan suatu rahmat. Barangsiapa
yang melampaui batas, sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat
pedih." – (QS.2:178)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ
بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالأنْثَى بِالأنْثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ
مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ
ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ
فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kutiba 'alaikumul qishaashu
fiil qatlal hurru bil hurri wal 'abdu bil 'abdi wal antsa bil antsa faman
'ufiya lahu min akhiihi syayun faattibaa'un bil ma'ruufi waadaa-un ilaihi
biihsaanin dzalika takhfiifun min rabbikum warahmatun famanii'tada ba'da
dzalika falahu 'adzaabun aliimun
|
||
"Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan)
hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa." –
(QS.2:179)
|
وَلَكُمْ فِي
الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الألْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Walakum fiil qishaashi hayaatun yaa uuliil albaabi
la'allakum tattaquun(a)
|
||
"Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu
kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak,
berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya, secara ma'ruf, (ini adalah)
kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:180)
|
كُتِبَ عَلَيْكُمْ
إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ
لِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
|
|
Kutiba 'alaikum idzaa hadhara ahadakumul mautu in taraka
khairanal washii-yatu lilwaalidaini wal aqrabiina bil ma'ruufi haqqan 'alal
muttaqiin(a)
|
||
"Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah
ia mendengarnya, maka sesungguhnya, dosanya adalah bagi orang-orang yang
mengubahnya. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui."
– (QS.2:181)
|
فَمَنْ بَدَّلَهُ
بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ إِنَّ
اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Faman baddalahu ba'damaa sami'ahu fa-innamaa itsmuhu
'alaal-ladziina yubaddiluunahu innallaha samii'un 'aliimun
|
||
"(Akan tetapi) barangsiapa kuatir terhadap orang yang
berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan
antara mereka, maka tidaklah ada dosanya baginya. Sesungguhnya, Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:182)
|
فَمَنْ خَافَ مِنْ
مُوصٍ جَنَفًا أَوْ إِثْمًا فَأَصْلَحَ بَيْنَهُمْ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ
اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Faman khaafa min muushin janafan au itsman faashlaha
bainahum falaa itsma 'alaihi innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertaqwa." – (QS.2:183)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kutiba 'alaikumush-shiyaamu
kamaa kutiba 'alaal-ladziina min qablikum la'allakum tattaquun(a)
|
||
"(yaitu) (berpuasa) dalam beberapa hari yang
tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan,
(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu, pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang
berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa, untuk) membayar fidyah,
(yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati
mengerjakan kebaikan, maka itu lah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa
lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." – (QS.2:184)
|
أَيَّامًا
مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ
أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ
إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Ai-yaaman ma'duudaatin faman kaana minkum mariidhan au
'ala safarin fa'iddatun min ai-yaamin ukhara wa'alaal-ladziina yuthiiquunahu
fidyatun tha'aamu miskiinin faman tathau-wa'a khairan fahuwa khairun lahu
wa-an tashuumuu khairun lakum in kuntum ta'lamuun(a)
|
||
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah pada) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an, sebagai
petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit
atau dalam perjalanan, (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggal-kannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah, atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur." – (QS.2:185)
|
شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ
مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ
بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
|
|
Syahru ramadhaanal-ladzii unzila fiihil quraanu hudan
li-nnaasi wabai-yinaatin minal huda wal furqaani faman syahida
minkumusy-syahra falyashumhu waman kaana mariidhan au 'ala safarin fa'iddatun
min ai-yaamin ukhara yuriidullahu bikumul yusra walaa yuriidu bikumul 'usra
walitukmiluul 'iddata walitukab-biruullaha 'ala maa hadaakum wala'allakum
tasykuruun(a)
|
||
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran." – (QS.2:186)
|
وَإِذَا سَأَلَكَ
عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
|
|
Wa-idzaa saalaka 'ibaadii 'annii fa-innii qariibun ujiibu
da'wataddaa'i idzaa da'aani falyastajiibuu lii walyu'minuu bii la'allahum
yarsyuduun(a)
|
||
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa,
bercampur dengan istri-istri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun
adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka
sekarang campurilah mereka, dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah
untukmu, dan makan minumlah, hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (maka)
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu (banyak-banyaklah) beri'tikaf
dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertaqwa." – (QS.2:187)
|
أُحِلَّ لَكُمْ
لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ
وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ
أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ
وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ
لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ
أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ
عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ
يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
|
|
Uhilla lakum lailatash-shiyaamirrafatsu ila nisaa-ikum
hunna libaasun lakum wa-antum libaasun lahunna 'alimallahu annakum kuntum
takhtaanuuna anfusakum fataaba 'alaikum wa'afaa 'ankum fal-aana
baasyiruuhunna waabtaghuu maa kataballahu lakum wakuluu waasyrabuu hatta
yatabai-yana lakumul khaithul abyadhu minal khaithil aswadi minal fajri
tsumma atimmuush-shiyaama ilallaili walaa tubaasyiruuhunna wa-antum
'aakifuuna fiil masaajidi tilka huduudullahi falaa taqrabuuhaa kadzalika
yubai-yinullahu aayaatihi li-nnaasi la'allahum yattaquun(a)
|
||
"Dan janganlah sebagian kamu, memakan harta sebagian
yang lain di antara kamu, dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian
dari harta benda orang lain itu, dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui." – (QS.2:188)
|
وَلا تَأْكُلُوا
أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا
فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Walaa ta'kuluu amwaalakum bainakum bil baathili watudluu
bihaa ilal hukkaami lita'kuluu fariiqan min amwaalinnaasi bil-itsmi wa-antum
ta'lamuun(a)
|
||
"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit.
Katakanlah: 'Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi
ibadah) haji; Dan bukanlah kebaktian, (jika) memasuki rumah-rumah (ibadah)
dari belakangnya, akan tetapi kebaktian itu ialah kebaktian (hanya untuk)
orang yang bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan
bertaqwalah kepada Allah, agar kamu beruntung." – (QS.2:189)
|
يَسْأَلُونَكَ عَنِ
الأهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ
تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَأْتُوا
الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
|
|
Yasaluunaka 'anil ahillati qul hiya mawaaqiitu li-nnaasi
wal hajji walaisal birru bian ta'tuul buyuuta min zhuhuurihaa walakinnal
birra maniittaqa wa'tuul buyuuta min abwaabihaa waattaquullaha la'allakum
tuflihuun(a)
|
||
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang, yang
memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya,
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." – (QS.2:190)
|
وَقَاتِلُوا فِي
سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لا
يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
|
|
Waqaatiluu fii sabiilillahil-ladziina yuqaatiluunakum
walaa ta'taduu innallaha laa yuhibbul mu'tadiin(a)
|
||
"Dan bunuhlah mereka, di mana saja kamu jumpai
mereka, dan usirlah mereka, dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah);
dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu
memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di
tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka.
Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir." – (QS.2:191)
|
وَاقْتُلُوهُمْ
حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَلا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ حَتَّى يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ
كَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
|
|
Waaqtuluuhum haitsu tsaqiftumuuhum waakhrijuuhum min
haitsu akhrajuukum wal fitnatu asyaddu minal qatli walaa tuqaatiluuhum 'indal
masjidil haraami hatta yuqaatiluukum fiihi fa-in qaataluukum faaqtuluuhum
kadzalika jazaa-ul kaafiriin(a)
|
||
"Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." –
(QS.2:192)
|
فَإِنِ انْتَهَوْا
فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Fa-iniintahau fa-innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah
lagi, dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti
(dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap
orang-orang yang zalim." – (QS.2:193)
|
وَقَاتِلُوهُمْ
حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلا
عُدْوَانَ إِلا عَلَى الظَّالِمِينَ
|
|
Waqaatiluuhum hatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu
lillahi fa-iniintahau falaa 'udwaana ilaa 'alazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu
yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang
menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu.
Bertaqwalah kepada Allah, dan ketauhilah, bahwa Allah beserta orang-orang
yang bertaqwa." – (QS.2:194)
|
الشَّهْرُ
الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمَاتُ قِصَاصٌ فَمَنِ اعْتَدَى
عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
|
|
Asy-syahrul haraamu bisy-syahril haraami wal hurumaatu
qishaashun famanii'tada 'alaikum faa'taduu 'alaihi bimitsli maaa'tada
'alaikum waattaquullaha waa'lamuu annallaha ma'al muttaqiin(a)
|
||
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah,
dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan
berbuat baiklah, karena sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik." – (QS.2:195)
|
وَأَنْفِقُوا فِي
سَبِيلِ اللَّهِ وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
|
|
Wa-anfiquu fii sabiilillahi walaa tulquu biaidiikum
ilattahlukati waahsinuu innallaha yuhibbul muhsiniin(a)
|
||
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah, karena
Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka
(sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,
sebelum korban sampai ke tempat penyembelih-annya. Jika ada di antaramu yang
sakit atau ada gangguan di kepalanya, (lalu ia batal bercukur), maka wajiblah
atasnya ber-fidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila
kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan Umrah,
sebelum Haji (di dalam bulan Haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang
mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak
mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji, dan tujuh hari (lagi),
apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.
Demikian itu (kewajiban membayar fidyah), bagi orang-orang yang keluarganya
tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk
kota Mekah). Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketauhilah bahwa Allah sangat
keras siksa-Nya." – (QS.2:196)
|
وَأَتِمُّوا
الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ
الْهَدْيِ وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ
صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ
بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ
يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ
تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
|
|
Waatimmuul hajja wal 'umrata lillahi fa-in uhshirtum
famaaastaisara minal hadyi walaa tahliquu ruuusakum hatta yablughal hadyu
mahillahu faman kaana minkum mariidhan au bihi adzan min ra'sihi fafidyatun
min shiyaamin au shadaqatin au nusukin fa-idzaa amintum faman tamatta'a bil
'umrati ilal hajji famaaastaisara minal hadyi faman lam yajid fashiyaamu
tsalaatsati ai-yaamin fiil hajji wasab'atin idzaa raja'tum tilka 'asyaratun
kaamilatun dzalika liman lam yakun ahluhu haadhiriil masjidil haraami
waattaquullaha waa'lamuu annallaha syadiidul 'iqaab(i)
|
||
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,
barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu, akan mengerjakan Haji,
maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa
mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya, sebaik-baik bekal adalah taqwa,
dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." – (QS.2:197)
|
الْحَجُّ أَشْهُرٌ
مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا
جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي
الألْبَابِ
|
|
Al-hajju asyhurun ma'luumaatun faman faradha fiihinnal
hajja falaa rafatsa walaa fusuuqa walaa jidaala fiil hajji wamaa taf'aluu min
khairin ya'lamhullahu watazau-waduu fa-inna khairazzaadittaqwa waattaquuni
yaa uuliil albaab(i)
|
||
"Tidak ada dosa bagimu mencari karunia dari Rabb-mu.
Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berzikirlah kepada Allah di
Masy'aril haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya, kamu sebelum itu benar-benar
termasuk orang-orang yang sesat." – (QS.2:198)
|
لَيْسَ عَلَيْكُمْ
جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلا مِنْ رَبِّكُمْ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ
عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ
كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ
|
|
Laisa 'alaikum junaahun an tabtaghuu fadhlaa min rabbikum
fa-idzaa afadhtum min 'arafaatin faadzkuruullaha 'indal masy'aril haraami
waadzkuruuhu kamaa hadaakum wa-in kuntum min qablihi laminadh-dhaalliin(a)
|
||
"Kemudian bertolaklah kamu, dari tempat bertolaknya
orang-orang banyak ('Arafat), dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya,
Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:199)
|
ثُمَّ أَفِيضُوا
مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
|
|
Tsumma afiidhuu min haitsu afaadhannaasu
waastaghfiruullaha innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka
berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut
(membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak
dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdo'a: 'Ya Rabb-kami,
berilah kami kebaikan di dunia', dan tiadalah baginya bagian (yang
menyenangkan) di akhirat." – (QS.2:200)
|
فَإِذَا قَضَيْتُمْ
مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ
ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا
لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ
|
|
Fa-idzaa qadhaitum manaasikakum faadzkuruullaha
kadzikrikum aabaa-akum au asyadda dzikran faminannaasi man yaquulu rabbanaa
aatinaa fiiddunyaa wamaa lahu fii-aakhirati min khalaaqin
|
||
"Dan di antara mereka ada orang yang berdo'a: 'Ya
Rabb-kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka'." – (QS.2:201)
|
وَمِنْهُمْ مَنْ
يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
|
|
Waminhum man yaquulu rabbanaa aatinaa fiiddunyaa hasanatan
wafii-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannaar(i)
|
||
"Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian, dari
apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya." –
(QS.2:202)
|
أُولَئِكَ لَهُمْ
نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
|
|
Uula-ika lahum nashiibun mimmaa kasabuu wallahu sarii'ul
hisaab(i)
|
||
"Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam
beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari
Mina), sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin
menangguhkan (keberangkat-annya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula
baginya, bagi orang yang bertaqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah dan
ketauhilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya." – (QS.2:203)
|
وَاذْكُرُوا
اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلا إِثْمَ
عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
|
|
Waadzkuruullaha fii ai-yaamin ma'duudaatin faman ta'ajjala
fii yaumaini falaa itsma 'alaihi waman taakh-khara falaa itsma 'alaihi
limaniittaqa waattaquullaha waa'lamuu annakum ilaihi tuhsyaruun(a)
|
||
"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang
kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksi-kannya kepada Allah (atas
kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras."
– (QS.2:204)
|
وَمِنَ النَّاسِ
مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَى
مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ
|
|
Waminannaasi man yu'jibuka qauluhu fiil hayaatiddunyaa
wayusyhidullaha 'ala maa fii qalbihi wahuwa aladdul khishaam(i)
|
||
"Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan
di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan
binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan." – (QS.2:205)
|
وَإِذَا تَوَلَّى
سَعَى فِي الأرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ
وَاللَّهُ لا يُحِبُّ الْفَسَادَ
|
|
Wa-idzaa tawalla sa'a fiil ardhi liyufsida fiihaa
wayuhlikal hartsa wannasla wallahu laa yuhibbul fasaad(a)
|
||
"Dan apabila dikatakan kepadanya: 'Bertaqwalah kepada
Allah', bangkitlah kesombongannya, yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka
cukuplah (balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat
tinggal yang seburuk-buruknya." – (QS.2:206)
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُ
اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ
وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
|
|
Wa-idzaa qiila lahuuttaqillaha akhadzathul 'izzatu
bil-itsmi fahasbuhu jahannamu walabi-asal mihaad(u)
|
||
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan
dirinya, karena mencari keredhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada
hamba-hamba-Nya." – (QS.2:207)
|
وَمِنَ النَّاسِ
مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَاللَّهُ رَءُوفٌ
بِالْعِبَادِ
|
|
Waminannaasi man yasyrii nafsahuubtighaa-a mardhaatillahi
wallahu rauufun bil 'ibaad(i)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya, syaitan itu musuh yang nyata bagimu." – (QS.2:208)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuudkhuluu fiissilmi kaaffatan
walaa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani innahu lakum 'aduu-wun mubiinun
|
||
"Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah),
sesudah datang kepada kamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya
Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:209)
|
فَإِنْ زَلَلْتُمْ
مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ
حَكِيمٌ
|
|
Fa-in zalaltum min ba'di maa jaa-atkumul bai-yinaatu
faa'lamuu annallaha 'aziizun hakiimun
|
||
"Tiada yang mereka nanti-nantikan (pada hari Kiamat),
melainkan datangnya (siksa) Allah, dalam naungan awan dan malaikat, dan
diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala
urusan." – (QS.2:210)
|
هَلْ يَنْظُرُونَ
إِلا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلائِكَةُ
وَقُضِيَ الأمْرُ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ
|
|
Hal yanzhuruuna ilaa an ya'tiyahumullahu fii zhulalin
minal ghamaami wal malaa-ikatu waqudhiyal amru wailallahi turja'ul amuur(u)
|
||
"Tanyakanlah kepada Bani Israil: 'Berapa banyaknya
tanda-tanda (kebenaran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka'.
Dan barangsiapa yang menukar nikmat Allah setelah datang nikmat itu
kepadanya, maka sesungguhnya, Allah sangat keras siksa-Nya." –
(QS.2:211)
|
سَلْ بَنِي
إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُمْ مِنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ وَمَنْ يُبَدِّلْ نِعْمَةَ
اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
|
|
Sal banii israa-iila kam aatainaahum min aayatin
bai-yinatin waman yubaddil ni'matallahi min ba'di maa jaa-athu fa-innallaha
syadiidul 'iqaab(i)
|
||
"Kehidupan dunia dijadikan indah, dalam pandangan
orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman.
Padahal orang-orang yang bertaqwa itu, lebih mulia daripada mereka di hari
Kiamat. Dan Allah memberi rejeki, kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya,
tanpa batas." – (QS.2:212)
|
زُيِّنَ لِلَّذِينَ
كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا
وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ
يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
|
|
Zui-yina lil-ladziina kafaruul hayaatud-dunyaa
wayaskharuuna minal-ladziina aamanuu waal-ladziina-attaqau fauqahum yaumal
qiyaamati wallahu yarzuqu man yasyaa-u bighairi hisaabin
|
||
"Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul
perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi khabar gembira
dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar,
untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu, melainkan orang yang
telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka
Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran, tentang hal
yang mereka perselisihkan itu, dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendaki-Nya, kepada jalan yang lurus." –
(QS.2:213)
|
كَانَ النَّاسُ
أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ
وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا
اخْتَلَفُوا فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ
مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللَّهُ يَهْدِي
مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
|
|
Kaanannaasu ummatan waahidatan faba'atsallahunnabii-yiina
mubasy-syiriina wamundziriina wa-anzala ma'ahumul kitaaba bil haqqi liyahkuma
bainannaasi fiimaaakhtalafuu fiihi wamaaakhtalafa fiihi ilaal-ladziina
uutuuhu min ba'di maa jaa-athumul bai-yinaatu baghyan bainahum
fahadallahul-ladziina aamanuu limaaakhtalafuu fiihi minal haqqi biidznihi
wallahu yahdii man yasyaa-u ila shiraathin mustaqiimin
|
||
"Apakah kamu mengira, bahwa kamu akan masuk surga?,
padahal belum datang kepadamu (cobaan), sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan,
serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan), sehingga berkatalah Rasul
dan orang-orang yang beriman bersamanya: 'Bilakah datangnya pertolongan
Allah'. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." –
(QS.2:214)
|
أَمْ حَسِبْتُمْ
أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ
قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ
الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ
اللَّهِ قَرِيبٌ
|
|
Am hasibtum an tadkhuluul jannata walammaa ya'tikum
matsalul-ladziina khalau min qablikum massathumul ba'saa-u wadh-dharraa-u
wazulziluu hatta yaquularrasuulu waal-ladziina aamanuu ma'ahu mata
nashrullahi alaa inna nashrallahi qariibun
|
||
"Mereka bertanya kepadamu, tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: 'Apa saja harta yang kamu nafkahkan, hendaklah diberikan
kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan
orang-orang yang sedang dalam perjalanan'. Dan apa saja kebaikan yang kamu
buat, maka sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui-nya." – (QS.2:215)
|
يَسْأَلُونَكَ
مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ
وَالأقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا
تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
|
|
Yasaluunaka maadzaa yunfiquuna qul maa anfaqtum min
khairin falilwaalidaini wal aqrabiina wal yataama wal masaakiini
waabnissabiili wamaa taf'aluu min khairin fa-innallaha bihi 'aliimun
|
||
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang
itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia
amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." –
(QS.2:216)
|
كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ
لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
|
|
Kutiba 'alaikumul qitaalu wahuwa kurhun lakum wa'asa an
takrahuu syai-an wahuwa khairun lakum wa'asa an tuhibbuu syai-an wahuwa
syarrun lakum wallahu ya'lamu wa-antum laa ta'lamuun(a)
|
||
"Mereka bertanya tentang berperang pada bulan Haram.
Katakanlah: 'Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi
(manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil
Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi
Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) dari pada membunuh. Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka
mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:217)
|
يَسْأَلُونَكَ عَنِ
الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ
مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلا
يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ
اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ
فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ
أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Yasaluunaka 'anisy-syahril haraami qitaalin fiihi qul
qitaalun fiihi kabiirun washaddun 'an sabiilillahi wakufrun bihi wal masjidil
haraami waikhraaju ahlihi minhu akbaru 'indallahi wal fitnatu akbaru minal
qatli walaa yazaaluuna yuqaatiluunakum hatta yarudduukum 'an diinikum
iniistathaa'uu waman yartadid minkum 'an diinihi fayamut wahuwa kaafirun
fa-uula-ika habithat a'maaluhum fiiddunyaa wal-aakhirati wa-uula-ika
ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, orang-orang
yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat
Allah, dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:218)
|
إِنَّ الَّذِينَ
آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ
يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Innal-ladziina aamanuu waal-ladziina haajaruu wajaahaduu
fii sabiilillahi uula-ika yarjuuna rahmatallahi wallahu ghafuurun rahiimun
|
||
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.
Katakanlah: 'Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya'. Dan mereka
bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: 'Yang lebih dari
keperluan'. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir," – (QS.2:219)
|
يَسْأَلُونَكَ عَنِ
الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ
وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ
قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ
تَتَفَكَّرُونَ
|
|
Yasaluunaka 'anil khamri wal maisiri qul fiihimaa itsmun
kabiirun wamanaafi'u li-nnaasi waitsmuhumaa akbaru min naf'ihimaa wayasaluunaka
maadzaa yunfiquuna qulil 'afwa kadzalika yubai-yinullahu lakumuaayaati
la'allakum tatafakkaruun(a)
|
||
"tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya
kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: 'Mengurus urusan mereka secara patut
adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka (anggaplah) mereka adalah
saudaramu (sendiri)', dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan, dari
yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat
mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya, Allah Maha Perkasa, lagi Maha
Bijaksana." – (QS.2:220)
|
فِي الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ
وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لأعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Fiiddunyaa wal-aakhirati wayasaluunaka 'anil yataama qul
ishlaahun lahum khairun wa-in tukhaalithuuhum faikhwaanukum wallahu ya'lamul
mufsida minal mushlihi walau syaa-allahu a'natakum innallaha 'aziizun
hakiimun
|
||
"Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya, wanita budak yang Mukmin lebih baik
dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik, (dengan wanita-wanita Mukmin), sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya, budak yang Mukmin lebih baik dari orang-orang musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak
ke surga dan ampunan, dengan ijin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia, supaya mereka mengambil
pelajaran." – (QS.2:221)
|
وَلا تَنْكِحُوا
الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ
وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا
وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ
يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ
بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
|
|
Walaa tankihuul musyrikaati hatta yu'minna wal-amatun
mu'minatun khairun min musyrikatin walau a'jabatkum walaa tunkihuul musyrikiina
hatta yu'minuu wala'abdun mu'minun khairun min musyrikin walau a'jabakum
uula-ika yad'uuna ilannaari wallahu yad'uu ilal jannati wal maghfirati
biidznihi wayubai-yinu aayaatihi li-nnaasi la'allahum yatadzakkaruun(a)
|
||
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah:
'Haid itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan
diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu, di tempat
yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang
yang taubat, dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." –
(QS.2:222)
|
وَيَسْأَلُونَكَ
عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلا
تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ
أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ
الْمُتَطَهِّرِينَ
|
|
Wayasaluunaka 'anil mahiidhi qul huwa adzan
faa'taziluunnisaa-a fiil mahiidhi walaa taqrabuuhunna hatta yathhurna
fa-idzaa tathahharna fa'tuuhunna min haitsu amarakumullahu innallaha
yuhibbuttau-waabiina wayuhibbul mutathahhiriin(a)
|
||
"Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu
bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanam-mu itu, bagaimana
saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan
bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya.
Dan berilah khabar gembira (kepada) orang-orang yang beriman." –
(QS.2:223)
|
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ
لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لأنْفُسِكُمْ
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
|
|
Nisaa'ukum hartsun lakum fa'tuu hartsakum anna syi-atum
waqaddimuu anfusikum waattaquullaha waa'lamuu annakum mulaaquuhu
wabasy-syiril mu'miniin(a)
|
||
"Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu,
sebagai penghalang untuk berbuat kebaikan, bertaqwa dan mengadakan ishlah di
antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." –
(QS.2:224)
|
وَلا تَجْعَلُوا
اللَّهَ عُرْضَةً لأيْمَانِكُمْ أَنْ تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ
النَّاسِ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Walaa taj'aluullaha 'urdhatan aimaanikum an tabarruu
watattaquu watushlihuu bainannaasi wallahu samii'un 'aliimun
|
||
"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang
tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan
(sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Penyantun." – (QS.2:225)
|
لا يُؤَاخِذُكُمُ
اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ
قُلُوبُكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
|
|
Laa yu'aakhidzukumullahu billaghwi fii aimaanikum walakin
yu'aakhidzukum bimaa kasabat quluubukum wallahu ghafuurun haliimun
|
||
"Kepada orang-orang yang meng-ilaa' istrinya, diberi
tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya),
maka sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." –
(QS.2:226)
|
لِلَّذِينَ
يُؤْلُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ فَإِنْ فَاءُوا
فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Lil-ladziina yu'luuna min nisaa-ihim tarabbushu arba'ati
asyhurin fa-in faa-uu fa-innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Dan jika mereka ber'azam (bertetap hati untuk)
talak, maka sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." –
(QS.2:227)
|
وَإِنْ عَزَمُوا
الطَّلاقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Wa-in 'azamuuth-thalaaqa fa-innallaha samii'un 'aliimun
|
||
"Wanita-wanita yang ditalak, hendaklah menahan diri
(menunggu selama) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan, apa
yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan
hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujuknya, dalam masa menanti itu,
jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai
hak yang seimbang, dengan kewajibannya, menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi
para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah
Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:228)
|
وَالْمُطَلَّقَاتُ
يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلاثَةَ قُرُوءٍ وَلا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ
يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي
ذَلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلاحًا وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ
بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Wal muthallaqaatu yatarabbashna bianfusihinna tsalaatsata
quruu-in walaa yahillu lahunna an yaktumna maa khalaqallahu fii arhaamihinna
in kunna yu'minna billahi wal yaumi-aakhiri wabu'uulatuhunna ahaqqu
biraddihinna fii dzalika in araaduu ishlaahan walahunna mitslul-ladzii
'alaihinna bil ma'ruufi wali-rrijaali 'alaihinna darajatun wallahu 'aziizun
hakiimun
|
||
"Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu
boleh rujuk lagi, dengan cara yang ma'ruf, atau menceraikan dengan cara yang
baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali, sesuatu dari yang telah kamu
berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya kuatir, tidak akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu kuatir, bahwa keduanya (suami-istri)
tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya,
tentang bayaran yang diberikan oleh istri, untuk menebus dirinya. Itulah
hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang
melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim." –
(QS.2:229)
|
الطَّلاقُ
مَرَّتَانِ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ وَلا يَحِلُّ
لَكُمْ أَنْ تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلا أَنْ يَخَافَا أَلا
يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلا
جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا
تَعْتَدُوهَا وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
|
|
Ath-thalaaqu marrataani faimsaakun bima'ruufin au
tasriihun biihsaanin walaa yahillu lakum an ta'khudzuu mimmaa aataitumuuhunna
syai-an ilaa an yakhaafaa alaa yuqiimaa huduudallahi fa-in khiftum alaa
yuqiimaa huduudallahi falaa junaaha 'alaihimaa fiimaaaftadat bihi tilka
huduudullahi falaa ta'taduuhaa waman yata'adda huduudallahi fa-uula-ika
humuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak
yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya, hingga dia kawin
dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya,
maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan istri) untuk kawin
kembali, jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah.
Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau)
mengetahui." – (QS.2:230)
|
فَإِنْ طَلَّقَهَا
فَلا تَحِلُّ لَهُ مِنْ بَعْدُ حَتَّى تَنْكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ فَإِنْ
طَلَّقَهَا فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يَتَرَاجَعَا إِنْ ظَنَّا أَنْ
يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ
يَعْلَمُونَ
|
|
Fa-in thallaqahaa falaa tahillu lahu min ba'du hatta
tankiha zaujan ghairahu fa-in thallaqahaa falaa junaaha 'alaihimaa an
yataraaja'aa in zhannaa an yuqiimaa huduudallahi watilka huduudullahi
yubai-yinuhaa liqaumin ya'lamuun(a)
|
||
"Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka
mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau
ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula). Janganlah kamu rujuki
mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya
mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim
terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan,
dan ingatlah nikmat Allah kepadamu, yaitu Al-Kitab dan Al-Hikmah. Allah
memberi pengajaran kepadamu, dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan
bertaqwalah kepada Allah, serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu." – (QS.2:231)
|
وَإِذَا
طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ
أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَلا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِتَعْتَدُوا
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَلا تَتَّخِذُوا آيَاتِ اللَّهِ
هُزُوًا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ
مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا
أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Wa-idzaa thallaqtumunnisaa-a fabalaghna ajalahunna
faamsikuuhunna bima'ruufin au sarrihuuhunna bima'ruufin walaa tumsikuuhunna
dhiraaran lita'taduu waman yaf'al dzalika faqad zhalama nafsahu walaa
tattakhidzuu aayaatillahi huzuwan waadzkuruu ni'matallahi 'alaikum wamaa
anzala 'alaikum minal kitaabi wal hikmati ya'izhukum bihi waattaquullaha
waa'lamuu annallaha bikulli syai-in 'aliimun
|
||
"Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu habis
iddahnya, maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka, (untuk) kawin
lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka,
dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang
beriman di antara kamu, kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu
dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." –
(QS.2:232)
|
وَإِذَا
طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلا تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ
يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ ذَلِكَ
يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
ذَلِكُمْ أَزْكَى لَكُمْ وَأَطْهَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا
تَعْلَمُونَ
|
|
Wa-idzaa thallaqtumunnisaa-a fabalaghna ajalahunna falaa
ta'dhuluuhunna an yankihna azwaajahunna idzaa taraadhau bainahum bil ma'ruufi
dzalika yuu'azhu bihi man kaana minkum yu'minu billahi wal yaumi-aakhiri
dzalikum azka lakum waathharu wallahu ya'lamu wa-antum laa ta'lamuun(a)
|
||
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama
dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan persusuan. Dan
kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu, dengan cara yang
ma'ruf. Seseorang tidak dibebani, melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah
karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun), dengan kerelaan keduanya dan (melalui)
permusyawa-ratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin
anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu, bila kamu
memberikan pembayaran, menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah, dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat, apa yang kamu kerjakan." –
(QS.2:233)
|
وَالْوَالِدَاتُ
يُرْضِعْنَ أَوْلادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ
الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ
بِالْمَعْرُوفِ لا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلا وُسْعَهَا لا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا
وَلا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ
أَرَادَا فِصَالا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا
وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلادَكُمْ فَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ
إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا
أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
|
|
Wal waalidaatu yurdhi'na aulaadahunna haulaini kaamilaini
liman araada an yutimmarradhaa'ata wa'alal mauluudi lahu rizquhunna
wakiswatuhunna bil ma'ruufi laa tukallafu nafsun ilaa wus'ahaa laa tudhaarra
waalidatun biwaladihaa walaa mauluudun lahu biwaladihi wa'alal waaritsi
mitslu dzalika fa-in araadaa fishaaalan 'an taraadhin minhumaa watasyaawurin
falaa junaaha 'alaihimaa wa-in aradtum an tastardhi'uu aulaadakum falaa
junaaha 'alaikum idzaa sallamtum maa aataitum bil ma'ruufi waattaquullaha
waa'lamuu annallaha bimaa ta'maluuna bashiirun
|
||
"Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan
meninggalkan istri-istri, (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya
(ber-iddah (selama)) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis
masa iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali), memberikan mereka (hak
untuk) berbuat terhadap diri mereka (sendiri), menurut yang patut. Allah
mengetahui, apa yang kamu perbuat." – (QS.2:234)
|
وَالَّذِينَ
يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ
أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَاللَّهُ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
|
|
Waal-ladziina yutawaffauna minkum wayadzaruuna azwaajan
yatarabbashna bianfusihinna arba'ata asyhurin wa'asyran fa-idzaa balaghna
ajalahunna falaa junaaha 'alaikum fiimaa fa'alna fii anfusihinna bil ma'ruufi
wallahu bimaa ta'maluuna khabiirun
|
||
"Dan tidak ada dosa bagi kamu, (untuk) meminang
wanita-wanita itu dengan sindiran, atau kamu menyembunyikan (keinginan
mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui, bahwa kamu akan
menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu, janganlah kamu mengadakan janji kawin
dengan mereka, secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka)
perkataan yang ma'ruf. Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk
ber-aqad nikah, sebelum habis iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah
mengetahui, apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyantun." –
(QS.2:235)
|
وَلا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُمْ بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاءِ أَوْ أَكْنَنْتُمْ
فِي أَنْفُسِكُمْ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ وَلَكِنْ لا
تُوَاعِدُوهُنَّ سِرًّا إِلا أَنْ تَقُولُوا قَوْلا مَعْرُوفًا وَلا تَعْزِمُوا
عُقْدَةَ النِّكَاحِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ
اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ حَلِيمٌ
|
|
Walaa junaaha 'alaikum fiimaa 'arradhtum bihi min
khithbatinnisaa-i au aknantum fii anfusikum 'alimallahu annakum
satadzkuruunahunna walakin laa tuwaa'iduuhunna sirran ilaa an taquuluu qaulaa
ma'ruufan walaa ta'zimuu 'uqdatannikaahi hatta yablughal kitaabu ajalahu
waa'lamuu annallaha ya'lamu maa fii anfusikum faahdzaruuhu waa'lamuu
annallaha ghafuurun haliimun
|
||
"Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika
kamu menceraikan istri-istrimu, sebelum kamu bercampur dengan mereka, dan
sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah
(pemberian) kepada mereka. Orang yang mampu menurut kemampuannya, dan orang
yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian, menurut yang patut.
Yang demikian itu merupakan ketentuan, bagi orang-orang yang berbuat
kebaikan." – (QS.2:236)
|
لا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ إِنْ طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ أَوْ تَفْرِضُوا
لَهُنَّ فَرِيضَةً وَمَتِّعُوهُنَّ عَلَى الْمُوسِعِ قَدَرُهُ وَعَلَى
الْمُقْتِرِ قَدَرُهُ مَتَاعًا بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُحْسِنِينَ
|
|
Laa junaaha 'alaikum in thallaqtumunnisaa-a maa lam
tamassuuhunna au tafridhuu lahunna fariidhatan wamatti'uuhunna 'alal muusi'i
qadaruhu wa'alal muqtiri qadaruhu mataa'an bil ma'ruufi haqqan 'alal
muhsiniin(a)
|
||
"Jika kamu menceraikan istri-istrimu, sebelum kamu
bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya,
maka bayarkanlah seper-dua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali
jika istri-istrimu itu memaafkan, atau dimaafkan oleh orang yang memegang
ikatan nikah (walinya), dan permaafan kamu itu lebih dekat kepada taqwa. Dan
janganlah kau melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Melihat
segala, apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:237)
|
وَإِنْ
طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ
فَرِيضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ إِلا أَنْ يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي
بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَلا
تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
|
|
Wa-in thallaqtumuuhunna min qabli an tamassuuhunna waqad
faradhtum lahunna fariidhatan fanishfu maa faradhtum ilaa an ya'fuuna au
ya'fuwal-ladzii biyadihi 'uqdatunnikaahi wa-an ta'fuu aqrabu li-ttaqwa walaa tansawuul
fadhla bainakum innallaha bimaa ta'maluuna bashiirun
|
||
"Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah)
shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'."
– (QS.2:238)
|
حَافِظُوا عَلَى
الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
|
|
Haafizhuu 'alash-shalawaati wash-shalaatil wustha waquumuu
lillahi qaanitiin(a)
|
||
"Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka
shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah
aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan
kepada kamu, apa yang belum kau ketahui." – (QS.2:239)
|
فَإِنْ خِفْتُمْ
فَرِجَالا أَوْ رُكْبَانًا فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا
عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
|
|
Fa-in khiftum farijaaalan au rukbaanan fa-idzaa amintum
faadzkuruullaha kamaa 'allamakum maa lam takuunuu ta'lamuun(a)
|
||
"Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di
antaramu, dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya,
(yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya, dengan tidak disuruh pindah
(dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka tidak ada
dosa bagimu, (wali atau waris dari yang meninggal), membiarkan mereka berbuat
ma'ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa, lagi Maha
Bijaksana." – (QS.2:240)
|
وَالَّذِينَ
يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لأزْوَاجِهِمْ
مَتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ فِي مَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ مِنْ مَعْرُوفٍ وَاللَّهُ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Waal-ladziina yutawaffauna minkum wayadzaruuna azwaajan
washii-yatan azwaajihim mataa'an ilal hauli ghaira ikhraajin fa-in kharajna
falaa junaaha 'alaikum fii maa fa'alna fii anfusihinna min ma'ruufin wallahu
'aziizun hakiimun
|
||
"Kepada wanita-wanita yang diceraikan, (hendaklah
diberikan oleh suaminya) mut'ah, menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban
bagi orang yang taqwa." – (QS.2:241)
|
وَلِلْمُطَلَّقَاتِ
مَتَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
|
|
Walilmuthallaqaati mataa'un bil ma'ruufi haqqan 'alal
muttaqiin(a)
|
||
"Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya
(hukum-hukum-Nya), supaya kamu memahami-nya." – (QS.2:242)
|
كَذَلِكَ يُبَيِّنُ
اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
|
|
Kadzalika yubai-yinullahu lakum aayaatihi la'allakum
ta'qiluun(a)
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, orang-orang yang
keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya),
karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: 'Matilah kamu',
kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya, Allah mempunyai karunia
terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." –
(QS.2:243)
|
أَلَمْ تَرَ إِلَى
الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ
لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى
النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ
|
|
Alam tara ilaal-ladziina kharajuu min diyaarihim wahum
uluufun hadzaral mauti faqaala lahumullahu muutuu tsumma ahyaahum innallaha
ladzuu fadhlin 'alannaasi walakinna aktsarannaasi laa yasykuruun(a)
|
||
"Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan
ketahuilah sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." –
(QS.2:244)
|
وَقَاتِلُوا فِي
سَبِيلِ اللَّهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Waqaatiluu fii sabiilillahi waa'lamuu annallaha samii'un
'aliimun
|
||
"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
melipat-gandakan pembayaran kepadanya, dengan lipat-ganda yang banyak. Dan
Allah menyempitkan dan melapangkan (rejeki), dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan." – (QS.2:245)
|
مَنْ ذَا الَّذِي
يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
|
|
Man dzaal-ladzii yuqridhullaha qardhan hasanan
fayudhaa'ifahu lahu adh'aafan katsiiratan wallahu yaqbidhu wayabsuthu
wailaihi turja'uun(a)
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, pemuka-pemuka Bani
Israil, sesudah Nabi Musa, ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka:
'Angkatlah untuk kami seorang raja, supaya kami berperang (di bawah
pimpinannya) di jalan Allah'. Nabi mereka menjawab: 'Mungkin sekali, jika
kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang'. Mereka menjawab:
'Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami
telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami'. Maka tatkala
perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa
orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang
zalim." – (QS.2:246)
|
أَلَمْ تَرَ إِلَى
الْمَلإ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ
لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ هَلْ
عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلا تُقَاتِلُوا قَالُوا وَمَا
لَنَا أَلا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا
وَأَبْنَائِنَا فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلا قَلِيلا
مِنْهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
|
|
Alam tara ilal mala-i min banii israa-iila min ba'di muusa
idz qaaluuu linabii-yin lahumuub'ats lanaa malikan nuqaatil fii sabiilillahi
qaala hal 'asaitum in kutiba 'alaikumul qitaalu alaa tuqaatiluu qaaluuu wamaa
lanaa alaa nuqaatila fii sabiilillahi waqad ukhrijnaa min diyaarinaa
waabnaa-inaa falammaa kutiba 'alaihimul qitaalu tawallau ilaa qaliilaa minhum
wallahu 'aliimun bizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya,
Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu'. Mereka menjawab: 'Bagaimana
Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan
daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak'. Nabi
(mereka) berkata: 'Sesungguhnya, Allah telah memilihnya menjadi rajamu, dan
menganuge-rahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa'. Allah memberikan
pemerintahan, kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas
pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:247)
|
وَقَالَ لَهُمْ
نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى
يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ
يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ
وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ
يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
|
|
Waqaala lahum nabii-yuhum innallaha qad ba'atsa lakum
thaaluuta malikan qaaluuu anna yakuunu lahul mulku 'alainaa wanahnu ahaqqu
bil mulki minhu walam yu'ta sa'atan minal maali qaala innallaha-ashthafaahu
'alaikum wazaadahu basthatan fiil 'ilmi wal jismi wallahu yu'tii mulkahu man
yasyaa-u wallahu waasi'un 'aliimun
|
||
"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
'Sesungguhnya, tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu,
di dalamnya terdapat ketenangan dari Rabb-mu, dan sisa dari peninggalan
keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat.
Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang
yang beriman'." – (QS.2:248)
|
وَقَالَ لَهُمْ
نَبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ
سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَى وَآلُ هَارُونَ
تَحْمِلُهُ الْمَلائِكَةُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
مُؤْمِنِينَ
|
|
Waqaala lahum nabii-yuhum inna aayata mulkihi an
ya'tiyakumuttaabuutu fiihi sakiinatun min rabbikum wabaqii-yatun mimmaa
taraka aalu muusa waaalu haaruuna tahmiluhul malaa-ikatu inna fii dzalika
li-aayatan lakum in kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia
berkata: 'Sesungguhnya, Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka
siapa di antara kamu (yang) meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan
barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menciduk-cidukkan tangan, maka ia
adalah pengikutku'. Kemudian mereka meminumnya, kecuali beberapa orang di
antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia
telah menyebrangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: 'Tak ada
kesanggupan kami pada hari ini, untuk melawan Jalut dan tentaranya'.
Orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: 'Berapa
banyak terjadi golongan yang sedikit, dapat mengalahkan golongan yang banyak,
dengan ijin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar'." –
(QS.2:249)
|
فَلَمَّا فَصَلَ
طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ
شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلا
مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ
فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لا طَاقَةَ لَنَا
الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو
اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ
وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
|
|
Falammaa fashala thaaluutu bil junuudi qaala innallaha
mubtaliikum binaharin faman syariba minhu falaisa minnii waman lam yath'amhu
fa-innahu minnii ilaa maniightarafa ghurfatan biyadihi fasyaribuu minhu ilaa
qaliilaa minhum falammaa jaawazahu huwa waal-ladziina aamanuu ma'ahu qaaluuu
laa thaaqata lanaal yauma bijaaluuta wajunuudihi qaalal-ladziina yazhunnuuna
annahum mulaaquullahi kam min fi-atin qaliilatin ghalabat fi-atan katsiiratan
biidznillahi wallahu ma'ash-shaabiriin(a)
|
||
"Tatkala Jalut dan tentaranya telah tampak oleh
mereka, merekapun berdo'a: 'Ya Rabb-kami, tuangkanlah kesabaran atas diri
kami, dan kokohkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang
yang kafir'." – (QS.2:250)
|
وَلَمَّا بَرَزُوا
لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ
أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
|
|
Walammaa barazuu lijaaluuta wajunuudihi qaaluuu rabbanaa
afrigh 'alainaa shabran watsabbit aqdaamanaa wa-anshurnaa 'alal qaumil kaafiriin(a)
|
||
"Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut,
dengan ijin Allah, dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian
Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah
meninggalnya Thalut), dan mengajarkan kepadanya, apa yang dikehendaki-Nya.
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia, dengan sebagaian
yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang
dicurahkan) atas semesta alam." – (QS.2:251)
|
فَهَزَمُوهُمْ
بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُدُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ
وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ
بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الأرْضُ وَلَكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى
الْعَالَمِينَ
|
|
Fahazamuuhum biidznillahi waqatala daawudu jaaluuta
waaataahullahul mulka wal hikmata wa'allamahu mimmaa yasyaa-u walaulaa
daf'ullahinnaasa ba'dhahum biba'dhin lafasadatil ardhu walakinnallaha dzuu
fadhlin 'alal 'aalamiin(a)
|
||
"Itu adalah ayat-ayat Allah. Kami bacakan kepadamu
dengan hak (benar), dan sesungguhnya, kamu benar-benar salah seorang di
antara nabi-nabi yang diutus(-Nya)." – (QS.2:252)
|
تِلْكَ آيَاتُ
اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
|
|
Tilka aayaatullahi natluuhaa 'alaika bil haqqi wa-innaka
laminal mursaliin(a)
|
||
"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari)
mereka, atas sebagaian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah
berkata-kata (langsung dengan dia), dan sebagiannya Allah meninggikannya
beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mu'jizat,
serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki,
niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang, (yang datang) sesudah
rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan
tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman, dan ada
(pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah
mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat, apa yang
dikehendaki-Nya." – (QS.2:253)
|
تِلْكَ الرُّسُلُ
فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ وَرَفَعَ
بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ
وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ
مِنْ بَعْدِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَكِنِ
اخْتَلَفُوا فَمِنْهُمْ مَنْ آمَنَ وَمِنْهُمْ مَنْ كَفَرَ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ
مَا اقْتَتَلُوا وَلَكِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
|
|
Tilkarrusulu fadh-dhalnaa ba'dhahum 'ala ba'dhin minhum
man kallamallahu warafa'a ba'dhahum darajaatin waaatainaa 'iisaabna maryamal
bai-yinaati wa-ai-yadnaahu biruuhil qudusi walau syaa-allahu
maaaqtatalal-ladziina min ba'dihim min ba'di maa jaa-athumul bai-yinaatu
walakiniikhtalafuu faminhum man aamana waminhum man kafara walau syaa-allahu
maaaqtataluu walakinnallaha yaf'alu maa yuriid(u)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di
jalan Allah) sebagian dari rejeki, yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum
datang hari, yang pada hari itu tidak ada lagi jual-beli, dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir
itulah orang-orang yang zalim." – (QS.2:254)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ
يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا خُلَّةٌ وَلا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ
الظَّالِمُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu anfiquu mimmaa razaqnaakum
min qabli an ya'tiya yaumun laa bai'un fiihi walaa khullatun walaa
syafaa'atun wal kaafiruuna humuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Allah, tidak ada Ilah, melainkan Dia, Yang Hidup
kekal, lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya, apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat
memberi syafaat di sisi Allah tanpa ijin-Nya?. Allah mengetahui apa-apa yang
di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa
dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi
langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
Maha Tinggi, lagi Maha Besar." – (QS.2:255)
|
اللَّهُ لا إِلَهَ
إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا
بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ
بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
|
|
Allahu laa ilaha ilaa huwal hai-yul qai-yuumu laa
ta'khudzuhu sinatun walaa naumun lahu maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi man
dzaal-ladzii yasyfa'u 'indahu ilaa biidznihi ya'lamu maa baina aidiihim wamaa
khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-in min 'ilmihi ilaa bimaa syaa-a wasi'a
kursii-yuhus-samaawaati wal ardha walaa ya-uuduhu hifzhuhumaa wahuwal
'alii-yul 'azhiim(u)
|
||
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya, telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena
itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut, dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya, ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat, yang tidak
akan putus. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." –
(QS.2:256)
|
لا إِكْرَاهَ فِي
الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ
وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا
انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Laa ikraaha fiiddiini qad tabai-yanarrusydu minal ghai-yi
faman yakfur bith-thaaghuuti wayu'min billahi faqadiistamsaka bil 'urwatil
wutsqa laaanfishaama lahaa wallahu samii'un 'aliimun
|
||
"Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia
mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan
orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang
mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu
adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:257)
|
اللَّهُ وَلِيُّ
الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ
كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى
الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Allahu walii-yul-ladziina aamanuu yukhrijuhum
minazh-zhulumaati ilannuuri waal-ladziina kafaruu auliyaa'uhumuth-thaaghuutu
yukhrijuunahum minannuuri ilazh-zhulumaati uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa
khaaliduun(a)
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, orang yang mendebat
Ibrahim tentang Rabb-nya (Allah), karena Allah telah memberikan kepada orang
itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: 'Rabb-ku ialah yang
menghidupkan dan mematikan'. Orang itu berkata: 'Saya dapat menghidupkan dan mematikan'.
Ibrahim berkata: 'Sesungguhnya, Allah menerbitkan matahari dari timur, maka
terbitkanlah dia dari barat', lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." –
(QS.2:258)
|
أَلَمْ تَرَ إِلَى
الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي
وَأُمِيتُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ
الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ
لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
|
|
Alam tara ilaal-ladzii haajja ibraahiima fii rabbihi an
aataahullahul mulka idz qaala ibraahiimu rabbiyal-ladzii yuhyii wayumiitu
qaala anaa uhyii waumiitu qaala ibraahiimu fa-innallaha ya'tii bisy-syamsi
minal masyriqi fa'ti bihaa minal maghribi fabuhital-ladzii kafara wallahu laa
yahdiil qaumazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Atau apakah (kamu tidak memperhatikan), orang-orang
yang melalui suatu negeri, yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia
berkata: 'Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini, setelah roboh'.
Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidup-kannya
kembali. Allah bertanya: 'Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?'. Ia
menjawab: 'Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari'. Allah
berfirman: 'Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya;
Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah
kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan
menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang
belulang keledai itu, bagaimana kami menyusunnya kembali, kemudian Kami
menutupnya kembali dengan daging'. Maka tatkala telah nyata kepadanya
(bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati), diapun berkata: 'Saya yakin,
bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu'." – (QS.2:259)
|
أَوْ كَالَّذِي
مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّى يُحْيِي
هَذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ
بَعَثَهُ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالَ
بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ
يَتَسَنَّهْ وَانْظُرْ إِلَى حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ
وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا
فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
|
|
Au kaal-ladzii marra 'ala qaryatin wahiya khaawiyatun 'ala
'uruusyihaa qaala anna yuhyii hadzihillahu ba'da mautihaa faamaatahullahu
mii-ata 'aamin tsumma ba'atsahu qaala kam labitsta qaala labitstu yauman au
ba'dha yaumin qaala bal labitsta mii-ata 'aamin faanzhur ila tha'aamika
wasyaraabika lam yatasannah waanzhur ila himaarika walinaj'alaka aayatan
li-nnaasi waanzhur ilal 'izhaami kaifa nunsyizuhaa tsumma naksuuhaa lahman
falammaa tabai-yana lahu qaala a'lamu annallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: 'Ya Rabb-ku,
perlihatkanlah kepadaku, bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang
mati'. Allah berfirman: 'Apakah kamu belum percaya'. Ibrahim menjawab: 'Saya
telah percaya, akan tetapi agar bertambah tetap hati saya'. Allah berfirman:
'(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu jinakkanlah burung-burung
itu kepadamu, kemudian letakkanlah tiap-tiap seekor darinya (di) atas
tiap-tiap bukit. Sesudah itu panggillah dia, niscaya dia akan datang kepada
kamu dengan segera'. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, lagi Maha
Bijaksana." – (QS.2:260)
|
وَإِذْ قَالَ
إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ
قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ
فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ
ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Wa-idz qaala ibraahiimu rabbi arinii kaifa tuhyil mauta
qaala awalam tu'min qaala bala walakin liyathma-inna qalbii qaala fakhudz
arba'atan minath-thairi fashurhunna ilaika tsummaaj'al 'ala kulli jabalin
minhunna juz-an tsummaad'uhunna ya'tiinaka sa'yan waa'lam annallaha 'aziizun
hakiimun
|
||
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, (sedangkan) pada tiap-tiap
bulir(nya terdapat) seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran), bagi
siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya), lagi Maha
Mengetahui." – (QS.2:261)
|
مَثَلُ الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ
سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ
لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
|
|
Matsalul-ladziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiilillahi
kamatsali habbatin anbatat sab'a sanaabila fii kulli sunbulatin mii-atu
habbatin wallahu yudhaa'ifu liman yasyaa-u wallahu waasi'un 'aliimun
|
||
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,
kemudian mereka tidak mengiringi, apa yang dinafkahkannya itu dengan
menyebut-nyebut pemberiannya, dan dengan tidak menyakiti (perasaan si
penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb-mereka. Tidak ada kekuatiran
terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:262)
|
الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لا يُتْبِعُونَ مَا
أَنْفَقُوا مَنًّا وَلا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Al-ladziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiilillahi tsumma
laa yutbi'uuna maa anfaquu mannan walaa adzan lahum ajruhum 'inda rabbihim
walaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik
dari sedekah, yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan
sipenerima). Allah Maha Kaya, lagi Maha Penyantun." – (QS.2:263)
|
قَوْلٌ مَعْرُوفٌ
وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ
|
|
Qaulun ma'ruufun wamaghfiratun khairun min shadaqatin
yatba'uhaa adzan wallahu ghanii-yun haliimun
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu, dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya, karena riya
kepada manusia, dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu, seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatupun, dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir itu." – (QS.2:264)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي
يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ
صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي
الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa tubthiluu shadaqaatikum
bil manni wal adza kaal-ladzii yunfiqu maalahu ri-aa-annaasi walaa yu'minu
billahi wal yaumi-aakhiri famatsaluhu kamatsali shafwaanin 'alaihi turaabun
faashaabahu waabilun fatarakahu shaldan laa yaqdiruuna 'ala syai-in mimmaa
kasabuu wallahu laa yahdiil qaumal kaafiriin(a)
|
||
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan
hartanya, karena mencari keredhaan Allah, dan untuk keteguhan jiwa mereka,
seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi, yang disiram oleh hujan
lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya, dua kali lipat (banyaknya). Jika
hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah
Maha Melihat, apa yang kamu perbuat." – (QS.2:265)
|
وَمَثَلُ الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ
أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا
ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
بَصِيرٌ
|
|
Wamatsalul-ladziina yunfiquuna amwaalahumuubtighaa-a
mardhaatillahi watatsbiitan min anfusihim kamatsali jannatin birabwatin
ashaabahaa waabilun faaatat ukulahaa dhi'faini fa-in lam yushibhaa waabilun
fathallun wallahu bimaa ta'maluuna bashiirun
|
||
"Apakah ada salah seorang di antaramu, yang ingin
mempunyai kebun kurma dan anggur, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah
masa tua pada orang itu, sedang dia mempunyai keturunan yang masih
kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu
terbakarlah, Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu, supaya
kamu memikirkan-nya." – (QS.2:266)
|
أَيَوَدُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الأنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ
الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ
فَاحْتَرَقَتْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ
تَتَفَكَّرُونَ
|
|
Ayawaddu ahadukum an takuuna lahu jannatun min nakhiilin
waa'naabin tajrii min tahtihaal anhaaru lahu fiihaa min kullits-tsamaraati
waashaabahul kibaru walahu dzurrii-yatun dhu'afaa-u faashaabahaa i'shaarun
fiihi naarun faahtaraqat kadzalika yubai-yinullahu lakumuaayaati la'allakum
tatafakkaruun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah), sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi, untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk, lalu kamu nafkahkan darinya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah,
bahwa Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji." – (QS.2:267)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا
أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَلا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ
تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا
أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu anfiquu min thai-yibaati
maa kasabtum wamimmaa akhrajnaa lakum minal ardhi walaa tayammamuul khabiitsa
minhu tunfiquuna walastum biaakhidziihi ilaa an tughmidhuu fiihi waa'lamuu
annallaha ghanii-yun hamiidun
|
||
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah
menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:268)
|
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ
الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً
مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
|
|
Asy-syaithaanu ya'idukumul faqra waya'murukum bil
fahsyaa-i wallahu ya'idukum maghfiratan minhu wafadhlaa wallahu waasi'un
'aliimun
|
||
"Allah memberikan hikmah kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi
kebaikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali
orang-orang yang berakal." – (QS.2:269)
|
يُؤْتِي
الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا
كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلا أُولُو الألْبَابِ
|
|
Yu'tiil hikmata man yasyaa-u waman yu'tal hikmata faqad
uutiya khairan katsiiran wamaa yadz-dzakkaru ilaa uuluul albaab(i)
|
||
"Apa saja yang kamu nafkahkan, atau apa saja yang
kamu nazarkan, maka sesungguhnya, Allah mengetahuinya. Orang-orang yang
berbuat zalim, tidak ada seorang penolongpun bagi-nya." – (QS.2:270)
|
وَمَا أَنْفَقْتُمْ
مِنْ نَفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُمْ مِنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ وَمَا
لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
|
|
Wamaa anfaqtum min nafaqatin au nadzartum min nadzrin
fa-innallaha ya'lamuhu wamaa li-zhzhaalimiina min anshaarin
|
||
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu menyembunyi-kannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui,
apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:271)
|
إِنْ تُبْدُوا
الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ
فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
|
|
In tubduush-shadaqaati fani'immaa hiya wa-in tukhfuuhaa
watu'tuuhaal fuqaraa-a fahuwa khairun lakum wayukaffiru 'ankum min
sai-yi-aatikum wallahu bimaa ta'maluuna khabiirun
|
||
"Bukanlah kewajibanmu, menjadikan mereka mendapat
petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk (memberi taufik), siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik, yang kamu nafkahkan (di
jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu, melainkan karena mencari keredhaan Allah. Dan apa saja
harta yang baik, yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya
dengan cukup, sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya." – (QS.2:272)
|
لَيْسَ عَلَيْكَ
هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ
فَلأنْفُسِكُمْ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ وَمَا
تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ
|
|
Laisa 'alaika hudaahum walakinnallaha yahdii man yasyaa-u
wamaa tunfiquu min khairin fal-anfusikum wamaa tunfiquuna ilaaabtighaa-a
wajhillahi wamaa tunfiquu min khairin yuwaffa ilaikum wa-antum laa
tuzhlamuun(a)
|
||
"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir, yang terikat
(oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang
yang tidak tahu, menyangka mereka orang kaya, karena memelihara diri dari
minta-minta. Kamu kenal mereka, dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak
meminta kepada orang, secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik, yang
kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya, Allah Maha
Mengetahui." – (QS.2:273)
|
لِلْفُقَرَاءِ
الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي
الأرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ
بِسِيمَاهُمْ لا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ
فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
|
|
Lilfuqaraa-il-ladziina uhshiruu fii sabiilillahi laa
yastathii'uuna dharban fiil ardhi yahsabuhumul jaahilu aghniyaa-a
minatta'affufi ta'rifuhum bisiimaahum laa yasaluunannaasa ilhaafan wamaa
tunfiquu min khairin fa-innallaha bihi 'aliimun
|
||
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan
di siang hari, secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat
pahala di sisi Rabb-nya. Tidak ada kekuatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:274)
|
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلانِيَةً فَلَهُمْ
أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Al-ladziina yunfiquuna amwaalahum billaili wannahaari
sirran wa'alaaniyatan falahum ajruhum 'inda rabbihim walaa khaufun 'alaihim
walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat
berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan, lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya, larangan dari Rabb-nya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
,(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:275)
|
الَّذِينَ
يَأْكُلُونَ الرِّبَا لا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ
الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ
مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ
مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ
وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Al-ladziina ya'kuluunarribaa laa yaquumuuna ilaa kamaa
yaquumul-ladzii yatakhabbathuhusy-syaithaanu minal massi dzalika biannahum
qaaluuu innamaal bai'u mitslurribaa waahallallahul bai'a waharramarribaa
faman jaa-ahu mau'izhatun min rabbihi faantaha falahu maa salafa waamruhu
ilallahi waman 'aada fa-uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa." – (QS.2:276)
|
يَمْحَقُ اللَّهُ
الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
|
|
Yamhaqullahurribaa wayurbiish-shadaqaati wallahu laa
yuhibbu kulla kaffaarin atsiimin
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, mengerjakan
amal shaleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala
di sisi Rabb-nya. Tidak ada kekuatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati." – (QS.2:277)
|
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ
أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Innal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati
waaqaamuush-shalaata waaatawuuzzakaata lahum ajruhum 'inda rabbihim walaa
khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allah, dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang-orang
yang beriman." – (QS.2:278)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ
كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuut=taquullaha wadzaruu maa
baqiya minarribaa in kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa
riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak (pula) dianiaya." – (QS.2:279)
|
فَإِنْ لَمْ
تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ
فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ
|
|
Fa-in lam taf'aluu fa'dzanuu biharbin minallahi
warasuulihi wa-in tubtum falakum ruuusu amwaalikum laa tazhlimuuna walaa
tuzhlamuun(a)
|
||
"Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka
berilah tangguh, sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau
semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." – (QS.2:280)
|
وَإِنْ كَانَ ذُو
عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Wa-in kaana dzuu 'usratin fanazhiratun ila maisaratin
wa-an tashaddaquu khairun lakum in kuntum ta'lamuun(a)
|
||
"Dan peliharalah dirimu dari (azab, yang terjadi
pada) hari, yang pada waktu itu, kamu semua dikembalikan kepada Allah.
Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna, terhadap apa yang
telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya." –
(QS.2:281)
|
وَاتَّقُوا يَوْمًا
تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ
وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
|
|
Waattaquu yauman turja'uuna fiihi ilallahi tsumma tuwaffa
kullu nafsin maa kasabat wahum laa yuzhlamuun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah tidak secara tunai, untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya, sebagaimana Allah
telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah Rabb-nya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari
hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya), atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah
walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi
dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka
(boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu
redhai, supaya jika seorang lupa, maka seorang lagi mengingat-kannya.
Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan), apabila mereka
dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun
besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian, dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah
itu perdagangan tunai, yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa
bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah, apabila kamu
berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika
kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya, hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." – (QS.2:282)
|
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلا يَأْبَ كَاتِبٌ
أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي
عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا
فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لا
يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ
وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ
فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ
إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الأخْرَى وَلا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا
مَا دُعُوا وَلا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَى
أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى
أَلا تَرْتَابُوا إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا
بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلا تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا
تَبَايَعْتُمْ وَلا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلا شَهِيدٌ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ
فُسُوقٌ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ
شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu idzaa tadaayantum bidainin
ila ajalin musamman faaktubuuhu walyaktub bainakum kaatibun bil 'adli walaa
ya'ba kaatibun an yaktuba kamaa 'allamahullahu falyaktub walyumlilil-ladzii
'alaihil haqqu walyattaqillaha rabbahu walaa yabkhas minhu syai-an fa-in
kaanal-ladzii 'alaihil haqqu safiihan au dha'iifan au laa yastathii'u an
yumilla huwa falyumlil walii-yuhu bil 'adli waastasyhiduu syahiidaini min
rijaalikum fa-in lam yakuunaa rajulaini farajulun waamraataani mimman
tardhauna minasyyuhadaa-i an tadhilla ihdaahumaa fatudzakkira ihdaahumaal
akhra walaa ya'basyyuhadaa-u idzaa maa du'uu walaa tasamuu an taktubuuhu
shaghiiran au kabiiran ila ajalihi dzalikum aqsathu 'indallahi waaqwamu
li-sysyahaadati waadna alaa tartaabuu ilaa an takuuna tijaaratan haadhiratan
tudiiruunahaa bainakum falaisa 'alaikum junaahun alaa taktubuuhaa waasyhiduu
idzaa tabaaya'tum walaa yudhaarra kaatibun walaa syahiidun wa-in taf'aluu
fa-innahu fusuuqun bikum waattaquullaha wayu'allimukumullahu wallahu bikulli
syai-in 'aliimun
|
||
"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak
secara tunai), sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai
itu menunaikan amanatnya (hutangnya), dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah
Rabb-nya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan
barangsiapa yang menyembunyi-kannya, maka sesungguhnya, ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Mengetahui, apa yang kamu kerjakan." –
(QS.2:283)
|
وَإِنْ كُنْتُمْ
عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ فَإِنْ أَمِنَ
بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ
اللَّهَ رَبَّهُ وَلا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ
آثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
|
|
Wa-in kuntum 'ala safarin walam tajiduu kaatiban
farihaanun maqbuudhatun fa-in amina ba'dhukum ba'dhan
falyu'addil-ladziii'tumina amaanatahu walyattaqillaha rabbahu walaa
taktumuusy-syahaadata waman yaktumhaa fa-innahu aatsimun qalbuhu wallahu
bimaa ta'maluuna 'aliimun
|
||
"Kepunyaan Allah-lah, segala apa yang ada di langit
dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan, apa yang ada di dalam hatimu. atau
kamu menyembunyi-kannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu,
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni, siapa yang dikehendaki-Nya,
dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu." – (QS.2:284)
|
لِلَّهِ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ
تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ
مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Lillahi maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi wa-in tubduu
maa fii anfusikum au tukhfuuhu yuhaasibkum bihillahu fayaghfiru liman
yasyaa-u wayu'adz-dzibu man yasyaa-u wallahu 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Rasul (Muhammad) telah beriman kepada Al-Qur'an yang
diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan:
'Kami dengar dan kami taat'. (Mereka berdo'a): 'Ampunilah kami ya Rabb-kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali'." – (QS.2:285)
|
آمَنَ الرَّسُولُ
بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ
وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ
وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
|
|
Aamanarrasuulu bimaa unzila ilaihi min rabbihi wal
mu'minuuna kullun aamana billahi wamalaa-ikatihi wakutubihi warusulihi laa
nufarriqu baina ahadin min rusulihi waqaaluuu sami'naa waatha'naa ghufraanaka
rabbanaa wailaikal mashiir(u)
|
||
"Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya,
dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): 'Ya
Rabb-kami, janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau kami bersalah. Ya
Rabb-kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami, beban yang berat,
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya
Rabb-kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami, apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'." –
(QS.2:286)
|
لا يُكَلِّفُ
اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا
تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا
رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ
لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ
|
|
Laa yukallifullahu nafsan ilaa wus'ahaa lahaa maa kasabat
wa'alaihaa maaaktasabat rabbanaa laa tu'aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa
rabbanaa walaa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahu 'alaal-ladziina min
qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi waa'fu 'annaa
waaghfir lanaa waarhamnaa anta maulaanaa faanshurnaa 'alal qaumil
kaafiriin(a)
|
Keterangan:
Menurut Ibnu Jarir sebab-sebab yang diceriterakan dalam hadits-hadits tersebut di atas merupakan sebab-sebab turunnya ayat ini (Q.S. 2. 97, 98).
[*14]. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Ibnu Shuria berkata kepada Nabi SAW: "Hai Muhammad! Tuan tidak memberitahukan tentang apa-apa yang telah kami ketahui, dan Allah tidak menurunkan ayat yang jelas kepada tuan." Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (Q.S. 2: 99) sebagai bantahan terhadap ucapan mereka.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa'id dan 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Keterangan:
Malik Abnu as-Shaif menerangkan bahwa ketika Rasulullah SAW diutus dan diingatkan kepada mereka (kaum Yahudi) akan janji mereka (untuk iman kepada-Nya) dan apa yang dijanjikan Allah kepada mereka itu (dalam Taurat tentang akan diutusnya Muhammad sebagai Nabi), kaum Yahudi berkata: "Demi Allah, tidak pernah kami dijanjikan sesuatu tentang Muhammad, dan kami tidak pernah berjanji apa-apa." Maka turunlah ayat tersebut di atas (Q.S. 2: 100, 101)\
[*15]. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi berkata: "Lihatlah Muhammad yang mencampur-baurkan antara haq dengan bathil, yaitu menerangkan Sulaiman (Nabi) digolongkan pada kelompok nabi-nabi, padahal ia seorang ahli sihir yang mengendarai angin." Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (Q.S. 2: 102) yang menegaskan bahwa kaum Yahudi lebih mempercayai syaitan daripada iman kepada Allah SWT.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Syahr bin Hausyab.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi bertanya kepada Nabi SAW beberapa kali tentang beberapa hal dalam Taurat. Semua pertanyaan mengenai isi Taurat, dijawab oleh Allah dengan menurunkan ayat. Ketika itu mereka menganggap bahwa ayat tersebut dirasakan sebagai bantahan terhadap mereka. Mereka berkata dengan sesamanya: "Orang ini lebih mengetahui daripada kita tentang apa yang diturunkan kepada kita." Di antara masalah yang ditanyakan kepada Nabi SAW ialah tentang sihir. Dan mereka berbantah-bantahanlah dengan Rasulullah tentang hal itu. Maka Allah menurunkan ayat ini (Q.S. 2: 102) berkenaan dengan peristiwa tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Abil-'Aliah.)